Catatan hati...

 photo catatanhati2_zpscf021a88.jpg

3.17.2009

Kesal

Kemarin aku kesal, sungguh..
Aku sadari bahwa aku adalah seorang yang gampang menangis, dan juga gampang marah.
Ceritanya senin pagi hujan. Wati, pengasuh Dymsi tidak kunjung datang dan akhirnya aku batal berangkat kerja, padahal aku sudah siap-siap, termasuk perlengkapan Dymsi yang akan di bawa ke rumah Nenek Labornya. Karena jadwal kamarin Wati menggosok di rumah Nenek. Makanya aku tidak mencuci pakaian.Jadwal sesungguhnya menggosok di rumah Nenek adalah hari Minggu, tapi karena aku tidak sampai hati melihatnya bekerja 7 hari tanpa istirahat di rumah, maka aku memutuskan dia boleh menggosok di rumah Nenek, setelah pekerjaan di rumahku selesai.
Tiba-tiba sore dapat kabar, kalau Wati jam 2 siang datang ke rumah Nenek diantar suaminya. Yang aku sesalkan adalah dia tidak memberi kabar kalau dia tidak masuk, aku menunggunya sampai jam setengah 11, mana kemarin Senin, hari yang rasanya 'malu' kalau tidak masuk kerja tanpa alsan yang jelas.
Lalu aku telp dia, alasannya hujan, kak.. gak ada pulsa. Ya ampun, aku hampir mau marah, atau marah beneran mendengar jawabannya. Apa tidak bisa suaminya meminjam pulsa temannya sekedar untuk sms aku, barangkali hanya akan habis 100 perak? Dia kan seharusnya tau, bahwa jadwal kerjanya adalah di rumah aku, bukan di rumah Nenek?
Berarti dia sudah mengabaikan aku, sementara dia tau bahwa aku kerja juga, punya atasan juga, kalau aku hanya IRT biasa tidak masalahlah kalau dia tidak masuk kerja tanpa memberi tahu begitu. Paling tidak, jika dia kasi tau sejak awal aku bisa antisipasi, entah Dymsi aku bawa, entah aku titipkan di tempat Bude Yus.
Entahlah, aku sungguh tidak bisa menahan emosiku. Maafkan aku, Hubby, karena belum bisa sesabar Hubby.

0 comments: