Catatan hati...

 photo catatanhati2_zpscf021a88.jpg

2.17.2010

Semangat yang kendur Setelah Libur

Setelah libur 2 hari.
Menyenangkan. Terlebih saat melihat kedua buah hatiku tidur siang di rumah kami.
Mereka sempat panas hari Minggu, tapi syukurlah tidak terlalu tinggi. Keduanya sembuh setelah minum parasetamol drops.
Sebenarnya hari ini aku telah bersemangat, disimpang lampu merah tadi. Tapi begitu aku menemui kendala yang sama, semangat itu kendur lagi. Sedih, karena masih belum menemukan penggantinya. Semoga Allah segera memberikan yang terbaik buat kami, Amin.

2.10.2010

Beda, mana yang lebih baik?

Sekarang sudah sering keluar. Ya, beda memang dengan yang dulu. Maksudnya beda tujuannya. Makanya sekarang mesti giat, mencari pengganti yang lebih baik.
Huh, ternyata hampir 30 tahun masih luntang-lantung juga, belum dapat yang pas. Padahal dulu aku stabil banget.. Ya, mudah-mudahan rezeki segera berpihak padaku. Amin.

2.05.2010

Nenek Penjual Minyak

Nenek penjual bensin absen sudah hampir seminggu ini. Siapa pun yang sering melewati Jl. Nangka Ujung aku yakin kenal dengan sosok keriput itu. Bahkan tak jarang mereka yang merasa iba sengaja berhenti mengisi BBM dengannya.
Aku memang belum pernah singgah menghampirinya. Selain kondisi pagi hari yang menuntut kami untuk cepat-cepat, kami juga belum pernah kehabisan minyak di sekitar tempat nenek itu berjualan. Aku hanya memperhatikan nenek itu setiap kali kami lewat. Dymsi juga. Kadang beliau sedang sarapan, yang lebih sering kami melihat beliau sedang terkantuk-kantuk di bawah pohon sembari ditiup angin sepoi-sepoi.
Pernah suatu ketika kami melihat beliau sedang dibangunkan seorang yang ingin membeli jualannya. Ah, nenek itu memang berhasil mengambil hati hampir semua orang. Salut, itu kata yang jitu untuk usahanya. Walaupun sudah tua, tapi niat ikhlas mencari rejeki dari Illahi begitu sempurna. Kesempurnaannya jauh dengan mereka yang berada tak jauh dari sana, disebuah simpang lampu merah dengan hiruk pikuk sebuah pusat perbelanjaan. Mereka yang lebih senang menengadahkan tangannya kepada pengendara yang lewat. Padahal secara fisik mereka jauh lebih kuat dari sosok keriput di ujung sana.
Entah apa gerangan yang terjadi pada nenek itu, karena yang kami lihat sekarang, posisinya digantikan oleh seorang ibu yang mungkin adalah anaknya. Apakah beliau sakit? pulang kampung? Entahlah, hanya doa yang terucap dalam hati, semoga nenek sehat, karena walau tanpa sapa, walau hanya melihat dari atas motor, kerinduan itu ada..

2.04.2010

Bunda = Kak Ros?


Kejadian tadi pagi

Bunda: "Buka bajunya, Dym. Yuk mandi, udah Bunda siapkan air hangatnya.."
Dymsi: "Iya, Bun."

Sesaat kemudian Dymsi telah selesai shampoan, sabunan dan gosok gigi.

Bunda: "Dah ya Dym, Bunda mau masak lagi. Dymsi main-mainlah berendam di dalam bak mandi adek. Kalau udah siap, di situ handuknya, ya. Paham??"
Dymsi: Paham..., Kak Ros...
Bunda: $&*??!!??!!?@?


(Akibat terlalu sering nonton Upin & Ipin, Bunda = Kak Ros??)