Catatan hati...

 photo catatanhati2_zpscf021a88.jpg

2.28.2009

Goro yang (lagi-lagi) tidak jadi

Rencana hari ini mau gotong royong, bersih-bersih halaman rumah sedikit, tapi tidak jadi, karena HUbby nanti malam juga tidak jadi bermalam di sekolah. Tadinya kan, Hubby libur terobosan, habis Ashar baru berangkat ke sekolahan. Maksud hati hari ini libur ke showroom, mau ikutan beresin halaman, tapi karena Hubbynya mesti ke sekolah - terobosan tetap jalan - makanya aku kerja saja, lagi pula rekapan masih belum siap.


Aku pernah cerita atau tidak ya, di perpustakaan wilayah Prop. Riau sekarang bukunya sudah bagus-bagus. Salah satunya buku ini, kami sudah 3x perpanjang. Hubby mau belajar flash, iseng hari ini aku bawa ke kantor, siapa tahu ada waktu senggang bisa belajar juga, mumpung programnya sudah diinstall di notebook pinjaman ini. Belajar kan, perlu juga, yang penting ada kemauan. Aku juga pengen belajar photoshop, dari dulu ingin belajar tapi tetap saja belum sempat. Kalau sudah menjadi ibu begini, kadang pekerjaan rumah tangga tuh tidak ada habisnya, ada saja yang mau diberesin. Seperti sekarang, sudah aku telusuri kondisi di rumah yang harus dibenahi: bagian atas lemari Dymsi yang hampir penuh dengan arsip-arsip tidak jelas, 2 buah kipasyang sudah berdebu, dan karpet yang mulai terasa tidak nyaman.
Yup, dah dulu ya, mau nyambung kerja lagi. Oya mau ngucapin selamat juga buat Sandy & Wawan atas kelahiran baby perempuannya kemarin tanggal 27 Februari 2009. Namanya bagus banget, Fayza Rasyika Anjani Darmawan. Wah, nama anak-anak jaman sekarng panjang-panjang ya, sama seperti nama Dymsi. Tidak seperti orang tua jaman dulu, paling panjang bikin nama 2 suku kata saja. Misalnya, Andri Cahyadi, Rika Amelia. Tapi begitulah kecendrungan orang tua sekarang bikin nama anaknya paling tidak 3 suku kata. Bisa penuh juga absensi murid-murid jaman nanti anak-anak kami sekolah ya... Btw, semoga Fayza sehat, dan nantinya menjadi anak yang sholehah ya... Amin.

2.26.2009

....?!?


Wusss..,
Asli ngantukku kumat lagi, kali ini diatas jam 1 siang. Enak kalau di rumah bisa istirahat..
Pekerjaan mulai banyak sejak Senin kemarin, sekarang dalam tahap finishing, seperti biasa diangsur-angsur.
Bulan 2 ini masih belum berakhir, karena itu 'cobaan' masih terus berjalan. Sebenarnya cobaan bukan cuma di bulan 2 saja, kapan pun kalau Allah berkehendak, hari atau bulan apapun bisa.
KOndisi perut sudah makin membesar, mungkin karena pengaruh makanku yang mulai berselera. Waktu makan siangnya pakai nasi bungkus, licin aku buat bungkusannya. Kalau pakai rantang alias bekal, licin juga. Sepertinya beberapa bulan ke depan bakal buncit banged dah!
Semoga aku masih kuat mengendarai sepeda motor sendiri. Aku bertekad untuk kehamilan ke-2 ini sebisa mungkin aku mampu, karena kami memang sedang butuh uang dan untuk itu aku harus tetap bekerja. Situasi kantor sudah mendukung, saatnya aku yang harus bangkit, aku yang harus berkeyakinan bahwa aku bisa.
Jadi teridak ingat tulisan ini. Aku buat waktu belum menikah. Tidak terasa ya, sudah 3 tahun saja waktu berlalu dan kami berdua semakin mengenal satu sama lain. Dalam kehidupan berumah tangga kadang yang namanya kesal, sedih atau senang pasti ada. Sifat kami semakin kelihatan. Disamping yang baik pasti ada yang buruk. Yang paling buruk dari aku adalah tidak sabaran, dan suka berterus terang. Kalau tidak suka aku lebih memilih mengungkapkan rasa ketidaksukaanku dari pada berpura-pura. Mungkin harus instropeksi juga.
Menulis membuat aku sedikit menjadi lebih segar. Mungkin akan lebih segar kalau siang begini meinum es campur, ya....

2.20.2009

Morning Fresh

Morning Fresh...
Pagi ini cuaca mendung, tapi tidak berasap..
Perasaanku pagi ini cukup segar, seperti biasa sebelum berangkat kerja ngajak Dymsi mutar-mutar keliling perumahan yang Alhamdulillah jalannya sudah dicor. Pagi ini dia belum mau mandi, biasanya kami mandi bareng, sih :) Waktu aku ajak mandi katanya "Aci 'kan udah mandi.." (kemarin, kali....) Lagi pula seperti biasalah, dia asik melihat-lihat 'komputer Bunda'nya. Lihat foto-foto waktu Dymsi masih kecil, nonton beruang Beckam, kartun 3 dimensi yang sering ketiban sial.
Kemarin sore ada kebakaran di kantor belakang kantor PU. Kabarnya yang kebakaran itu rumah, aku kemarin cuma melihat asapnya saja, lumayan tebal. Jadi terbayang bagaimana sedihnya orang yang tertimpa musibah kebakaran. Sempat ngobrol dengan Kak Ides, orang kantorku mengenai kebakaran. Katanya dulu dekat rumahnya pernah ada kebakaran juga. Barang-barang yang di rumahnya sudah dikeluarkan oleh para tetangga, untung saja api tidak sampai menjalar ke rumahnya. Habis itu dia langsung masuk asuransi kebakaran. Sebenarnya untuk ukuran rumahnya tidak bisa diasuransikan, karena termasuk daerah padat. Memang friends, kalau lewat gang-gang yang ada di Jl. Riau ini pemandangan rumah padat penduduk memang banyak. Contohnya di Jl. Mawar, jarak rumah dengan jalan hanya beberapa meter saja, bahkan tiap rumah mungkin bertemu dinding kiri kanan. Tak heran pula kalau kita melihat banyak anak-anak yang bermain di tepian jalan itu. Pun kendaraan banyak juga yang lalu lalang, entah mobil maupun sepeda motor, apalagi kalau jalan tersebut merupakan jalan potong yang praktis sering dilalui. Makanya jangan heran kalau banyak juga polisi tidur yang berseliweran di jalan-jalan seperti itu, untuk melindungi anak-anak, tentunya.
Kemudian fenomena lain dari Jl. Riau ini adalah ketika mendung atau akan turun hujan. Karena berdekatan dengan Sungai Siak yang terdapat pabrik karet disekitarnya, makanya ketika mendung begitu bau karetnya menyengat... sekali. Ciri khas rumah-rumah daerah sini adalah airnya berkarat. Rumah si kembar juga tidak terlalu jauh dari Jl. Riau ini. Jadi aku sudah sekitar 8 tahun merasakan air berkarat, dan bau sungai Siak. Hehehe.. Problema air berkarat sebenarnya hampir seluruh sumur bor di Pekanbaru memang begitu. Cuma daerah sini lebih keras. Kalau sudah masuk ke daerah Panam sudah bisa dibilang berkurang sekali. Untung daerah perumahan kami airnya bagus sekali, apalagi letak tanah yang lebih tinggi. Jadi selain udaranya sejuk, air bagus, dan InsyaAllah bebas banjir. Cuma 'demam' bayar angsurannya tiap bulan... Whe..hehe...
Yup.., morning freshnya harus dilanjutkan dengan kerja nih... Semoga friends juga merasakan morning fresh, ya!

2.18.2009

My Job

Alhamdulillah kerjaan lumayan berangsur berkurang, memang beberapa hari semenjak 'mendapat'laptop ini aku berusaha mengisi data-data yang selama ini telah diisi secara manual. Tadi siang sama seperti kemarin, sempat mengantuk berat. Sampai benar-benar mau tertidur di kursiku. Bawaan bayi kali, ya?
Nah, aku kepikiran mau cerita tentang pekerjaan baruku, yang selama ini jarang aku tulis. Awal masuk di sini adalah ketika aku berhenti dari tempat kerja lama - tempat kerja pertama seumur hidupku. Dulu aku sempat berpikir tidak akan berhenti dari PT. tersebut kecuali diterima jadi PNS, karena sudah cukup lama disitu, dan aku sudah memahami sekali kondisi perusahaan. Aku hanya mempunyai beberapa atasan, bahkan aku juga sempat punya 1 anggota, ya itu si Meni. Aku juga bisa memperi komando kepada supir, or bagian pembelian. Pokoknya aku sudah betah disitu. Entahlah, tiba-tiba aku merasa tidak nyaman lagi, terutama semenjak perusahaan lamaku itu semakin membuat aku terlibat pada persoalan yang kurang aku setujui. Itulah resikonya kalau posisi sudah menjadi penting. Tapi selama bekerja disitu, aku belajar sangat banyak hal, bertemu dan berkenalan dengan banyak orang, yang memiliki jabatan lumayan di perusahaan-perusahaan swasta yang sebidang, juga banyak kenal orang di PTPN V. Ya, pokoknya banyak hal lah, menghadapi orang, menulis, berbicara, menjadi contact person owner di Jakarta, Medan. Itu pengalamana yang sangat berharga dan tidak semua orang bisa mendapatkannya. Ya, sebagian orang bahkan punya pengalaman yang lebih dari itu. Hanya, bagi aku sebagai orang yang dulu 'buta' sama sekali ketika baru masuk kerja, itu adalah pengalaman yang sangat berharga.
Sekarang aku tidak di situ lagi, aku memang tidak punya banyak relasi seperti di tempat kerja lama, karena di sini bukan PT. Seperti yang pernah aku tulis, temapt kerjaku ini hanya sebuah showroom 2 pintu, yang membeli dan menjual mobil bekas, bisa ganti jok mobil karena peralatan menjahit dsb ada di lantai 2, kemudian bosku punya usaha sampingan yaitu punya beberapa dump truk dan usaha sekitar itu. Jadi kau mengurus usaha sampingannya yang berkantor di showroom ini.
Jadi ingin membandingkan bagaimana orang-orang di sini dan di tempat lama. Tetap lebih banyak laki-laki, tapi sementara ini yang aku rasakan suasana kerjanya lebih baik. Sejauh ini, aku melihat 3 orang kepercayaan bos, yaitu Bang Johan, Bang Andre dan Abangku sendiri tidak ada saling mengiri satu sama lain. Anggota disini sekitar 10-an juga baik-baik, yang perempuan juga begitu, tidak suka menggosip, dan ramah. Berbeda dengan perempuan-perempuan di kantor lama.
Awalnya aku sempat tidak betah bekerja di sini, karena sekitar sebulan yang lalu lebih banyak bengongnya dari pada kerjanya.
Aku teringat, Sabtu siang aku minta jemput dengan Hubby dan aku nongkrong di Labkomnya, seperti yang aku tulis di postingan Refresh di Labkom. Dalam perjalanan ke sekolah Hubby aku 'mewek', sedih karena masih dalam masa transisi meninggalkan Dymsi untuk bekerja, sementara di tempat kerja lebih banyak bengong. Aku sempat berpikir, dari pada duduk bengong di sini, lebih baik bengong di rumah. Tapi sekarang situasinya berbeda, karena pekerjaan lebih banyak aku merasa lebih bersemangat untuk berangkat kerja, lagi pula Dymsi more better.
Begitulah ceritanya mengenai pererjaan baruku. Aku harus kuat, walau aku membawa motor sendiri sekitar 25 menit perjalanan setiap pergi maupun pulang. Alhamdulillah baby di dalam masih bisa diajak kompromi. Aku bekerja karena membantu Hubby-ku, kasian karena kebutuhan kami masih banyak. Kalau sudah berkecukupan, - bukan kaya - aku tentu saja ingin berhenti bekerja, dan mengurus anak-anakku, mengurus rumah, halaman, bunga, dan ingin punya pekerjaan rumah tangga yang bisa menghasilkan uang.
serius!!!!

2.17.2009

Pulang dari Perpus, Ngantuk...


Sudah tiga hari ini aku merasakan baby kami yang berada di dalam rahimku ini mulai bergerak-gerak. Indahnya... Jadi teringat waktu Dymsi menendang-nendangku dulu. Pernah tendangannya agak kuat dari yang biasa, waktu itu sudah hampir jam 9 malam Hubby belum pulang, dan aku sedih, menangis. Padahal hubbyku lagi di Bimbel, rencana manu mengajar. Dulu aku benar-benar parh, cengeng habis. Asal Hubby lambat pulang, pasti mewek... Huu... Memang perempuan itu akan kuat seiring waktu. Setiap hal yang dilalui dalam kehidupannya akan memberikan pelajaran dan kekuatan yang semakin lama tak terhingga. Barangkali itulah sebabnya kita sering meluhat perempuan-perempuan yang 'kuat' di dunia ini. Misal ibuku, betapa kuatnya beliau menjalani kehidupan ini walau Bapak sudah tiadak ada. Aku yakin kekuatan itu bukan hanya pada ibuku, karena sesungguhnya setiap hari begitu banyak kita melihat perempuan-perempuan kuat lainnya. Dan kita sebagai perempuan, tanpa disadari juga mulai melatih diri menjadi perempuan yang kuat - seperti mereka.
Usia kehamilanku sudah melewati angka 4 bulan, awal bulan depan berarti bulan 5. Penasaran juga, jenis kelaminnya. Kami berharap laki-laki, btw apapun yang Allah akan anugrahkan kepada kami akan sangat kami syukuri, yang penting doa semoga baby kami ini sehat walafiat, sempurna fisik dan mentalnya. Kami ingin rumah kami lebih ramai dengan kehadirannya, lebih terasa mempunyai anak-anak yang mudah-mudahan menjadi anak yang sholeh / sholehah.
Jam sebelas siang tadi aku ke perpustakaan wilayah yang berdekatan dengan kantor gubernur untuk mengembalikan buku yang kami pinjam. Walau gedungnya sudah bagus, sudah ada wi-fi, beberapa komputer penunjang, tapi pelayanannya masih manual. Aku tidak tahu kenapa, cuma persiapan ke arah yang lebih modern memang sudah ada, misalnya kartu anggota sudah pakai barcode. wah, siang ini aku agak lelet, kartu parkirnya tercecer entah di mana, untung saja tidak didenda, cukup menunjukkan STNK lalu boleh kabur. Mau pinjam buku lagi tidak bisa, karena kartu anggota atas nama Hubby. AKhirnya aku putuskan singgah ke rumah Susi, untuk membayar hutang pulsa sekitar 24rb. sudah sebulanan mungkin lebih ya, hehe.. belum ada kesempatan ke sana. Susi itu teman 10 tahun, eh 11 malah. Jadi no problema juga. Sempat lunch di sana, makan masakan susi, gulai telur. Ngobrol dan pulang ke showroom. Tidak tau ni, mata tiba-tiba mengantuk berat, makanya aku menulis di notepad ini supaya bisa langsung copas ketika buka blog. Ya.., diupdate sedikitlah, mudah-mudahan pulsanya masih cukup. Memang semenjak tinggal di rumah baru ini kami harus mengirit, mengingat cicilannya yang berat dan keadaan perekonomian yang sekarang menuntut untuk lebih hati-hati. Begitulah.....
Yup, sepertinya mata sudah mulai 'terang', saatnya kembali bekerja, kan???

2.16.2009

Polisi


Sore Minggu ini ada 2 acara aqiqah yang kami hadiri, di rumah kak Neng dan Kak Titin. Kak Titin itu teman sekelas waktu kuliah doeloe. Alhamdulillah setelah 4 tahun pernikahannya dengan Bang Jaya, akhirnya dikaruniai anak perempuan yang cantik, namanya tadi panjang sekali, aku lupa. Yang aku ingat diawali dengan huruf Z dan panggilannya adalah Nina. Kata Hubby, cocok kalau nyani lagu NINA BOBO, pas dengan namanya.

Masalah listrik masih belum final, ada tempat untuk mengambil arus dari orang lain, namanya Mak Uwo, tapi menurut Mak Uwo rumahnya cukup arus untuk 3 rumah, hanya saja menurut Bp. Moko yang juga pengambil arus dari tempat Mak Uwo itu tidak cukup dayanya, ini saja sering mati-mati (membalik), katanya. Sepertinya harus menemui Kak Neng & suaminya lagi. Tadi kami (aku & Hubby) berunding, mungkin kami memang harus lebih mengalah,karena kami butuh. Pertama,jadwal mencuci sebaiknya subuh sekitar jam 3 or jam 4-an. Kedua kulkas harus mengalah, dan sama sekali tidak dihidupkan sampai listrik PLN asli masuk ke rumah kami ini. Sepertinya itu alternatif yang bisa kami tawarkan kepada Bang Hasan / Kak Neng & Bp. yang punya arus.

Buat pembaca tulisan ini, membingungkan ya, ceritanya. :) Namanya juga blog uneg-uneg, diary elektronik.. Harap maklum kalau tidak mengerti...

Jadi teringat cerita Ante Yati soal polisi., aku pernah beberapa mendapat pengalaman yang tidak menyenangkan dengan Pak Polisi, tapi bukan itu yang ingin aku ceritakan.

Waktu pulang kerja bareng Hubby, sekitar hamper 2 minggu yang lalu, biasanya aku menunggu cukup lama. Showroom tutup jam 5-setengan 6, tapi Hubby keluar dari sekolah bisa jam 6 atau hampir setengan 7. Nah, suatu sore aku menunggu di depan Showroom sejak jam 5, tak lama kemudian datanglah 1 polisi yang biasa nongkrong di pos simpang Jl. Riau-Yos Sudarso ke simpang depan Showroom, tepatnya simpang jl. Mawar. Cirinya agak gendut dan tidak terlalu tinggi, aku tidak perhatikan namanya karena posisiku agak jauh. Bp. Polisi tersebut sibuk mengatur simpang 4 yang sore itu sedikit lebih ramai, karena jam 5 adalah jam pulang kerja. Bagi yang tinggal di Pekanbaru tahu sendiri kalau jalan Riau ini tergolong sempit. Mungkin karena agak kualahan, Bp itu memanggil temannya, yang berperawakan tinggi dan berkacamata. Nah, dengan kedatangan temannya ini, polisi yang pertama tadi lebih berkesempatan untuk menangkap mangsa. Memang aku akui, masih ada pengendara yang tak berhelm yang melintas di situ, tapi karena sebelumnya belum ada Pak Polisi tsb, jadi aman.

Ada 2 anak sekolah yang berhasil ditawan oleh polisi pertama karena tanpa helm kedua-duanya. Tak salah jika polisi tsb memanggilnya, tapi sungguh disayangkan kata-kata aparat negara yang seharusnya mengayomi masyarakat itu menjadi sangat kasar. Bahkan, sangking kasarnya polisi tersebut (maaf) mencaruti kedua anak sekolah tadi dengan wajah sangar, tentunya. Dari kejauhan aku hanya tersenyum kecil saja, bahkan lebih tepatnya tersenyum sinis, melihat cara kerjanya yang seperti itu. Kadang setiap orang punya maksud yang sama, tapi mengapa penyampaiannya berbeda-beda? Kalau kita bisa menyampaikannya secara baik kenapa tidak? Kalau kondisinya sama-sama ditangkap tapi polisnya menegur dengan dara berbeda, contoh:

Polisi : Selamat sore, Dik! Maaf Adik sudah melanggar peratusan lalu lintas dengan tidak menggunakan helm, karena itu tolong adik perlihatkan SIM dan STNK-nya. Bla-bla-bla….

Hanya saja bukan begitu dialog yang terjadi, tapi seperti ini

Polisi xxxxx (mencarut), Kau!!! Mana Helm Kau! Bla-bla-bla…..

Ah, polisi. Kalau bisa bicara lebih baik, kenapa tidak, Pak?

2.13.2009

Bulan 'cobaan'

Hello, semua.....
Bulan Februari ini adalah bulan yang penuh dengan cobaan buat kami. Mulai awal bulan, sampai hari ini cobaan itu masih ada dan belum terselesaikan. Cobaan awal bulan tidak usahlah aku ceritakan, karena itu adalah masalah yang harus kami berdua atasi, yang jelas itu bukan masalah hubungan kami, karena sesungguhnya kami berdua fine-fine aja, alias akur. Apalagi dengan kondisi hamil ke-2 ini, tentu kami sangat berbahagia.....
Cobaan yang sekarng kami hadapi adalah masalah listrik. Akhirnya kami harus menarik kabel sendiri ke depan, karena permasalahan daya yang tidak cukup dari Bapak pemberi arus, dan itu berdampak tidak enak dengan Kak Neng, tempat kami menarik kabel semula. Sepertinya kami diisyaratkan untuk pindah dari rumah Bp. pemberi arus dan mengharuskan kami mencari alternatif arus yang lain.... Masalah ini bikin lemes kami, karena kondisi keuangan kami sekarang kurang baik, untuk kabel dkk tentu belum ada alokasinya...
Belum final mau ambil di mana, dan bisa kena berapa, yang jelas bagi kami tentu itu adalah hal yang berat dan tidak bisa dihindarkan lagi. Kalau memilih alternatif genset, sepertinya agak berat karena pertama genset tidak bisa hidup terlalu lama, kedua kulkas dan mesin cuci tidak bisa digunakan sama sekali walau cuma sebentar. Ribet, memang... Doakan ya, semoga dapat jalan keluar terbaik. Buat teman-teman yang mau ambil perumahan, memang sebaiknya tunggu listrik masuk dulu baru pindah. Jangan seperti kamilah, walau sudah ada travo dan tiang serta kabel yang diinstalasi di masing-masing rumah (dalam artian hanya menunggu meteran saja), buktinya sampai sekarang bagaimana listriknya masih belum jelas........ Memang PLN itu bagai buah simalakama ya, banyak yang kecewa tapi bagaimanapun kita tetap saja butuh.......
Berita yang baiknya adalah aku mulai betah di kantor yang baru, walau AC-nya alami, tapi bos yang baru lebih berduit dibandingkan bos yang lama, maksudku keuangan di kantor sini lebih baik. Aku bekerja di sebuah showroom mobil, tapi pekerjaanku sama sekali tidak ada hubungannya dengan showroom. Bosku punya usaha lain, yaitu pengangkutan pasir, bese, dll-lah, sehingga pekerjaanku adah bagian pembukuan usaha sampingannya itu. Yang menyenangkan adalah bos disini lebih memfasilitasi aku, misalnya aku dapat ijin pakai laptop baru yang kemarin baru diresmikan. So, sekarang ini aku bisa mengetik jam berapa pun, tanpa terkendala listrik di rumah yang sering tidak mampu menghidupkan monitor. Jadilah, bisa bw pulang ke rumah dan Dymsi tentunya tidak akan kehilangan masa untuk menonton baba, upin ipin, main mario or whateverlah! Lumayan juga ada wi-finya, bisalah sesekali dibawa ke tempat gratisan.
Begitulah..., malam ini hubby tidur di sekolah, karena katanya banyak kerjaan untuk persiapan try out besok, biasalah promosi sekolahnya. Semoga berhasil ya, Hub! :) Oya jangan lupa doanya, sebelum tidur...
Jadilah kami tinggal berdua, Alhamdulillah aku sudah lebih tidak cengeng seperti dulu. Kalau ingat-ingat dulu aku belum 'dewasa', masih nguntil kemanapun hubby bermalam, pakai bawa-bawa Dymsi juga. Rasanya tidak enak kalau tidur disamping tidak ada Hubby, kejadian yang bikin aku malu juga kalau ingat sekarang adalah ketika aku mengotot pulang pada waktu malam setelah pesta Melly. Ih, kekanak-kanakan sekali. Forgive me, Mommy Labor.... Semoga aku bisa menjadi lebih baik, lebih kuat, lebih sabar...