Catatan hati...

 photo catatanhati2_zpscf021a88.jpg

11.26.2008

4 things u cannot take it back

Ada pelajaran bagus disini.
Coba baca, dan renungkan. Semoga bisa memberikan manfaat.

11.25.2008

PHK

Senin Meni diPHK.
PHK ini juga bukan karena krisis global. Tapi karena krisis manajemen kantor, terutama manajemen keuangan.
Aku bakal lebih kesepian, bahkan Pak Bancin yang biasa nongkrong di kantor juga sudah lama menghilang.
Beginilah kondisinya sekarang. Aku seperti ingin resign. Aku merasa tidak mampu lagi untuk menghadapi situasi kerja ini. Bukan karena aku sendiri, bukan karena teman-temanku yang di PHK, tapi lebih karena pekerjaanku yang menumpuk dan tidak jelas. Aku capek. Sungguh... Kadang orang butuh pencerahan, atas segala kejadian yang telah dilalui sekian lama, dan rutinitas begitu-begitu saja. Memang aku tahu mencarai pekerjaan di saat sekarang bukan hal yang mudah, tapi tidak salah juga jika kita mencari jalan yang lebih baik jika jalan yang kita lalui ini mulai terasa 'salah',bukan?
Terima kasih kepada teman-teman yang mensupport aku supaya tetap bersemangat. Juga tentunya buat adik kecilku yang satu ini, yang selalu memantau blog kakaknya yang semakin amburadul. Hehe...
Oya, aku belum cerita soal kehamilan mudaku yang menurut perkiraan dokter sedikit bermasalah. Sudah beberapa kali keluar flek. Entah ini ada hubungannya dengan mood ku atau tidak, ya? Usia janin berdasarkan HPHT tidak cocok dengan kondisi janin. Jumat pekan depan akan dilihat lagi perkembangannya. Mudah-mudahan diberikan jalan yang terbaik.

11.22.2008

Masih Sama

Sabtu.
Sama seperti hari kemarin, hari ini masih malas mau kerja. Penjualan pulsa yang sudah berjalan sekitar 9 bulan aku serahkan kepada Irwan. Hanya capek dan lagi pula langganan sudah mulai berkurang, sementara piutang masih tetap bertambah. Rasanya ingin memulai kehidupan yang baru, bukan seperti yang setiap hari aku jalani dari jam 8 pagi sampai 5 sore.
Otakku beberapa hari ini berputar-putar, berpikir bagaimana jalan terbaik untuk mencari pencerahan...

11.21.2008

BeTe

Makin hari makin bete dengan pekerjaan kantor. Entahlah, letih rasanya. Serius, aku capek dengan pekerjaan rutinku ini.

11.19.2008

Rabu, sembilan belas Nopember

Rabu. Pekanbaru sedang mendung. Gelap.
Wati berencana resign tanggal 6 Desember mendatang.
Itu berarti tidak ada pengasuh Dymsi jika kami tidak segera memulai mencarinya.
Entahlah, aku masih bingung. Apalagi setiap kali berangkat kerja Dymsi hampir selalu bertanya, "Bunda gak kerja, kan?"
Miris mendengarnya.

I really love mySweety Dymsi

Sekarang di Pekanbaru & Riau umumnya orang sedang sibuk memasukkan lamaran cpns. Hubby 'menurut rencana' juga begitu.
Sementara rencana jualanku masih belum jalan, karena planning tiba-tiba menjadi kabur. Semoga bisa berjalan. Dengan baik tentunya....

11.15.2008

I'm Pregnant???

Hai teman blogger..
Sepertinya daku akan melangsungkan kehamilan ke-2. Alhamdulillah kalau memang benar. Tadi pagi dites urine positif, tapi untuk lebih jelas dan akurat tentunya ke dokter kandungan, as soon as possible.
Doakan ya, semoga 'memang benar', semoga sehat, selamat, dan dakunya kuat...

11.11.2008

Grandma, not Baby

Jam istirahat hari ini aku ke rumah Ibu, melihat barang untuk modal berjualan, lengseran dari Pak Tuo. Waktu aku di sana, Uwo baru akan makan, baru selesai dilap dan dibedak-i sama Ibu.Uwo tidak mau menggunakan gigi palsunya lagi. Entah kenapa, mungkin terasa tidak enak lagi dipakai.
Kasihan juga melihat Ibu yang sangat kecape'an, karena akhir-akhir ini menguus Uwo sendiri. Tante Ta (Adik Ibu) sibuk dengan persoalan rumahnya, dari mulai kebanjiran sampai rencana pindah rumah. Tahulah, teman blogger, mengurus orang yang sudah tua dengan mengurus bayi kelihatannya sama, tapis esungguhnya sangat berbeda. Uwo persis seperti bayi yang hanya tergelatak di tempat tidur, makan, minum, buang air, semua dilakukan di situ. Tapi Uwo bisa mengungkapkan keinginan, bukan seperti bayi yang memberi kode kehendaknya dengan tangisan saja. Uwo bisa minta tidur di tanah, bisa minta 'dipercepat' , bisa minta hal-hal aneh yang tentu saja tidak bisa dituruti.

Susah mencari pembantu yang bisa menolong Ibu merawat Uwo, supaya Ibu tidak merasakan beban sendiri.
Semoga Ibu diberi kesabaran...

11.10.2008

Rencana Jualan "L"

Jam istirahat kantor barusan aku dan Susi jalan-jalan sekitar Panam, mencari etalase untuk jualan. Iya, rencananya paling lama minggu depan aku sudah mulai jualan. Jualan apa ya, hm.., akhirnya ketahuan juga sama teman blogger kalau aku mau jualan lontong. Berdasarkan pemikiran dalam benakku, nanti jualan ini akan berkembang, merambah ke mie rebus (bukan indomie rebus). Mie rebus yang aku maksud di sini adalah campuran dari mie lidi dan kuahnya rebusan udang ebi, tentunya dengan tauge. Hmm, membayangkannya rasanya yummy.., tapi belum tahu juga karena jualannya belum dimulai. Aku juga belum tahu menamai lontongku apa nanti, karena lontong yang aku ingin jual adalah lontong yang mirip dengan lontong buatan Mommy, yang dikasi kuah kacang dan sambal teri kacang.



Besok atau lusa mau buat tester.., oya bisa untuk promosi di kantor juga, ya? Mudah-mudahan sukses ya, teman-teman. Aku butuh penghasilan tambahan karena beban kami sudah rada berat, dan dengan keinginan memiliki rumah sendiri ini tentu juga kami harus lebih bergiat. Siapa tahu aku juga bisa buka franceise?? (termasuk dalam planning..)

11.08.2008

Week End

Jam sebelas siang.
Hari ini sebenarnya agak malas mau ngantor. Ada rencana sign out, tapi masih kabur. Kabur sekali. Pusing melihat keadaan kantor yang seperti ini. Makin rumit permasalahan finansialnya. Bukankah pekerjaan bisa berjalan dengan finasnsial yang mantap, paling tidak cukup? Ini belum termasuk 'big trouble' yang bisa datang dengan tiba-tiba, seperti stroke. Entahlah, dengar kabar big boss akan datang Senin depan. Tapi tidak tahu juga, apakah nanti anaknya yang memimpin perusahaan ini akan mengungkapkan 'sejujurnya' keadaaan perusahaan ini atau hanya membeberkan keuntungn, omzet, atau apapun untuk menccegah amukan Bapaknya.
Kembali berpikir untuk trying buka usaha sendiri, walau kecil tapi lancar. Dari pada seperti sekarang?? What's the best?

11.06.2008

Enam Nopember

Belajar menulis setiap hari, melatih kepekaan diri untuk mengungkapkan perasaan hati melalui tulisan.
Kemarin sore akhirnya aku jadi membuat bubur pulut durian yang telah cukup lama aku idam-idamkan. Mantap rasanya.
Kabar perusahaan sedang kabur, waduh bisa gawat juga nih. Dulu pernah parah, tapi tidak seperti sekarang keadaannya...

11.05.2008

Catatan Kecil Hari Ini

Hari ini Pekanbaru hujan di siang hari, lumayan lebat tapi sebentar. Gluduk besar sekitar 2x, aku menyempatkan nelfon Wati di rumah, menanyakan kabar Aci. Alhamdulillah fine. Rencana nanti mau buat bubur pulut durian, udah pengen banget....

11.04.2008

Jangan Lepaskan Cinta

Iseng aku dapat postingan bagus, memberikan pelajaran besar atas perselisihan paham dengan Hubby, tadi malam.
Diambil dari blog ini.

Jangan Lepaskan Cinta
(di sadur dari sebuah majalah wanita)

Cerita Saya hanyalah sebuah cerita biasa dari kehidupan seorang wanita. Saya membagi cerita Saya karena ingin membagi kebahagian yang Saya dapatkan dalam kehidupan Saya. Saya dilahirkan dari sebuah keluarga pekerja keras.
Papa Saya seorang pengusaha yang berhasil. Dari Saya kecil, Saya lebih dekat dengan Papa Saya, hal itu membuat Saya menjadi seperti seorang laki-laki.
Bukan dalam penampilan, tapi dari cara Saya berpikir dan cara Saya mengambil keputusan dan cara Saya berbuat. Dan Saya pun seorang pekerja keras seperti Papa Saya. Dengan kerja keras Saya dan adanya emansipasi, Saya berhasil memiliki semua yang Saya inginkan dalam hidup.

Dalam kehidupan sehari-hari, Saya agak nakal, keras kepala dan suka gonta-ganti pacar dan mencoba sesuatu yang baru. Mungkin karena Saya mempunyai jiwa petualang layaknya seorang laki-laki karena dekat dengan Papa Saya.

Pada suatu kegiatan, Saya bertemu dengan seorang pria,yang kemudian menjadi suami Saya. Suami Saya itu menurut Saya bukan kriteria Saya. Saya melihat banyak kekurangan dari Suami Saya tersebut karena dia tidak seperti layaknya laki-laki yang Saya idamkan sebagai laki-laki ideal. Tapi ada hal yang menarik dari Suami, Saya dan Saya pun tidak tahu itu apa, yang membuat
Saya senang bersama dengan dia. Dan anehnya kami pun berpacaran.

Pacaran kami tidak seindah seperti layaknya cerita cinta Cinderella. Kami sering bertengkar, kami sering saling menyakiti satu sama lain. Menurut Saya hanya karena Suami Saya tersebut malu karena dia tidak memiliki banyak hal seperti yang Saya miliki. Suami Saya sangat angkuh dan sombong seakan-akan dialah orang yang paling pintar diantara kami berdua. Kami pun seperti kucing dan tikus, selalu bertengkar sehingga kami pun berpisah, walaupun kami kembali pacaran lagi. Yang terjadi kemudian adalah kami menjadi putus dan sambung berulang kali. Saya pun lelah dan menjadi sangat membenci dia lalu memutuskan untuk meninggalkannya. Lagipula keluarga Saya tidak menyukai Suami Saya karena dianggap hanya akan mengambil keuntungan materi yang keluarga kami miliki.

Saya pun mencoba menjalin hubungan dengan pria lain. Ketika gagal, Saya mencoba pria lain lagi dan begitulah seterusnya. Satu hal yang Saya tidak mengerti Saya selalu mengingat Suami Saya. Begitulah Saya melewati hari-hari dalam tahun-tahun yang berlalu dalam kehidupan Saya.

Waktu berjalan dan Saya pun bertemu dengan Suami Saya secara kebetulan di suatu kota. Suami Saya mengajak Saya untuk meluangkan waktu luang bersama. Saya pun setuju walaupun Saya sangat enggan karena mengingat rasa benci Saya kepada dia dan sikapnya yang angkuh dan sombong.

Kami pun bertukar cerita tentang kehidupan kami masing-masing. Saya melihat bagaimana keangkuhan dan kesombongan seorang pria ketika bercerita tentang keinginannya dan bagaimana menjalani hidup dengan kesendiriannya. Sampai pada akhirnya kami pun bernostalgia tentang hubungan kami. Saya melihat perubahan wajah pada Suami Saya, matanya seakan-akan menerawang dengan kosong.Tiba-tiba Saya melihat Suami Saya seperti melihat seorang yang tak berdaya. Saya tidak melihat lagi keangkuhan dan kesombongan dari seorang pria dalam diri Suami Saya, yang Saya rasakan kelembutan hati seorang pria.

Saya melihat Suami Saya hanyalah seorang manusia biasa yang mencoba bertahan tegar dalam masalah-masalah yang dihadapinya. Saat itu juga Saya menyadari, Suami Saya tidaklah seangkuh dan sesombong yang Saya rasakan. Saya bisa merasakan sedih yang Suami Saya rasakan ketika Saya memutuskan untuk berpisah dengan dia.Saya baru menyadari bahwa suami Saya sudah merasa tidak mampu membuktikan betapa dia sangat mencintai saya.

Ketika Saya kembali ke hotel, Saya pun menangis dan menyesali semua kebodohan yang telah terjadi. Saya kehilangan Suami Saya karena Saya menginginkan dia sesuai dengan apa yang Saya inginkan, dan ketika Suami Saya tidak mampu seperti yang Saya inginkan, Saya pun marah dan membenci dia tanpa melihat diri Saya
sendiri apakah Saya juga mau berubah seperti apa yang diinginkan suami Saya. Saya tidak bisa melihat Suami Saya sebagai seorang yang sempurna dengan kekurangan dan kelebihan yang dimiliknya dan Saya tidak menyadari bahwa suami saya telah berubah seperti kemauan Saya dengan semua kemampuan dia. Saya pun jadi membenci diri Saya karena tidak mampu melihat begitu banyak hal baik yang diberikan Suami Saya untuk membahagiakan Saya. Saya tidak mampu melihat kebahagian dan tawa yang diberikan Suami Saya dalam hidup Saya.

Kemudian Saya akhirnya menyadari, apa yang Saya suka dari Suami Saya yang tidak mampu diberikan oleh pria lain adalah Suami Saya membuat hidup Saya seperti alunan nada yang indah. Terkadang, nada itu sangat tinggi sehingga menyayat hati, terkadang sangat rendah sampai tidak bisa di dengar kemudian mengalun dengan
cepat dan penuh dentaman tetapi penuh keriangan. Suami Saya bukan seperti pria lainnya. Dia mengajar Saya melihat dengan cara yang berbeda. Kejujuran dia kadang menyakitkan hati Saya, tapi itulah yang membuat Saya mencintai dia, karena Suami Saya mau mencintai Saya dengan cara yang berbeda dengan pria lain. Dia ingin Saya menjadi lebih baik. Dan Saya pun melihat Suami Saya sama seperti Papa Saya, seorang laki-laki yang tahu apa yang diinginkan dalam hidupnya dan mau berjuang untuk cita-citanya.

Saya memutuskan mengajak Suami Saya bertemu dan Saya pun melamar dia. Suami Saya kaget tapi dia menerima lamaran Saya. Saya menangis bahagia dan untuk pertama Saya melihat Suami Saya menangis. Saya bahagia karena Saya telah menyia-nyiakan cinta Saya selama ini dan ketika Saya memutuskan untuk merengkuh cinta itu kembali, cinta masih berpihak pada Saya. Dan itulah keputusan paling gila yang Saya lakukan dalam hidup Saya.

Saya mendapat banyak cobaan untuk cinta yang Saya inginkan terutama dari keluarga Saya, tetapi Saya tetap percaya pada cinta. Memang Saya tidak mendapatkan semua yang Saya inginkan dalam hidup Saya, tetapi Saya mendapatkan satu hal yang paling indah dan berharga yang dapat diberikan oleh kehidupan yang tidak mungkin Saya tukar dengan apapun. Saya mempunyai keluarga dan anak-anak yang membuat Saya bisa ketawa dan bisa menangis, bisa membuat Saya senang dan marah, tapi itulah kehidupan. Dan seperti itulah kehidupan semestinya di jalani.

Saat ini sebagai wanita, Saya pun menyadari bahwa Saya memang diambil dari tulang rusuk laki-laki. Dan Saya sadar bahwa Pria adalah mahluk paling sempurna yang di ciptakan Allah. Pria adalah mahluk yang paling tegar tapi juga paling sensitif setelah saya menyadari bahwa sebagian besar perancang busana, juru masak, ahli
seni, arsitek, akuntan dll adalah pria. Mereka, kaum pria mampu kelihatan tegar dan keras di depan orang banyakbahkan mungkin di depan wanita yang dicintainya tapi
hatinya tetap sensitif melebihi wanita. Saya selalu mengutamakan kepentingan suami dan anak-anak Saya. Saya mau mengorbankan karir dan keinginan Saya pribadi. Ketika Saya mengorbankan kepentingan Saya pribadi demi cinta, Saya memperoleh lebih dari yang Saya inginkan, karena Saya mendapatkan seorang suami yang selalu mempunyai waktu untuk selalu berbagi. Suami yang mau mengajak Saya jalan berdua di malam hari, mencuci piring bersama dan memberi kejutan-kejutan yang menyenangkan hati Saya di kala gundah.

Hampir tiap hari Saya bertengkar dengan suami Saya. Dari hal kecil masalah pakaian dan belok kiri atau kanan ketika jalan,sampai masalah besar seperti suami Saya yang memilih jalan dengan teman-temannya daripada ke rumah orang tua Saya yang membuat Saya membenci dia lalu kami diam bermusuhan selama beberapa hari.Terkadang kami bertengkar karena suami saya melakukan sesuatu yang saya tidak suka tanpa saya mau menyadari bahwa apa yang dibuat oleh suami saya adalah untuk kebaikan saya. Tapi itulah cinta ketika Saya merasa Saya tidak malu menunjukkan diri Saya apa adanya ke suami Saya. Dan semua pertengkaran itu tidak ada artinya dibanding kebahagiaan dan kedamaian yang mampu suami Saya berikan. Saya dapat tidur dengan tenang karena suami Saya akan memeriksa anak-anak kami dan semua pintu dan jendela pada malam hari. Ketika Saya berpura-pura tidur dengan sembarangan maka suami Saya akan merapikan selimut saya dan menyingkir agar Saya tidur tenang. Suami Saya akan membereskan berkas-berkas di meja Saya dan Saya bisa langsung berangkat ke kantor dan jika ada yang ketinggalan suami mau memutar balik kendaraan kami walaupun dia tetap marah. Tapi apapun yang terjadi kami tetap bersama bukan karena kami diikat dalam sebuah pernikahan tetapi kami mengikatkan diri dalam cinta kami. Saya dapat bertengkar dengan hebatnya tanpa takut karena Saya yakin cinta kami lebih besar dari keegoisan kami masing-masing.

Apa yang ingin Saya sampaikan kepada anda semua kaum wanita adalah hal yang sederhana. Pertama adalah salah ketika anda berpikiran anda akan berhasil meraih karir atau cita-cita pribadi anda dengan hidup sendiri dengan alasan apapun, karena sudah tertulis bahwa manusia hidup berpasangan. Karena setiap pria dan wanita akan saling memberi dan saling berbagi. Kedua, kehidupan berkeluarga itu sangat rumit dan komplek, jauh melebihi mengurus perusahaan-perusahaan, karena tidak ada struktur organisasi, SOP, manajemen tertulis dll. Bisa anda bayangkan anak anda yang tidak mau menurut perintah anda, tetapi anda tidak bisa memecat dia atau pun ketika anda sedang capek dan tiba-tiba suami anda bertanya dimana kaos dalam di taruh dan anda tidak bisa menggantung di pintu anda tulisan "Jangan Diganggu, Lagi Sibuk" karena anda satu kamar dengan dia atau anda harus mengeluarkan dana non budget hanya karena tembok anda di coret-coret oleh anak anda tanpa bisa mengeluarkan Surat Peringatan. Tetapi kalau anda bisa mengatasi dan menikmati kehidupan keluarga anda dan mampu belajar dari kehidupan berkeluarga, maka percayalah anda akan menjadi wanita yang berhasil.

Tidak ada wanita yang berhasil dan terkenal dalam dunia ini yang hidup sendirian. Semua wanita yang berhasil selalu mempunyai keluarga yang baik, karena wanita lah yang mengatur sebuah keluarga. Dan saat itulah anda akan menyadari kenapa wanita diambil dari tulang rusuk pria. Bahkan Saya berbagi cerita ini untuk wanita-wanita yang menginginkan semua hal yang terbaik dalam dirinya. Saya tetap seorang isteri yang menyiapkan pakaian suami Saya, menyiapkan makan di rumah Saya dan segala sesuatu dalam rumah tangga Saya. Dan jika Saya harus memilih, maka Saya memilih keluarga Saya dibanding dengan karir Saya yang terkenal.

Akhir kata, jika anda percaya sudah menemukan cinta anda dan pasangan hidup anda, berjuang lah mendapatkannya dan jangan lepaskan cinta anda. Mungkin jalan cerita cinta anda tidak semulus cerita teman anda atau orang tua anda, tetapi ketika anda mau berjuang demi cinta anda, anda akan melihat dalam cinta, segala sesuatu akan tampak lebih indah.Jangan terpaku pada hal-hal kecil, nasehat saya, jika anda mampu menghitung semua kesalahan dan sikap dia yang membuat anda benci pada pasangan anda, percayalah anda tidak akan pernah sanggup menghitung kebaikan,tawa dan kebahagiaan yang dia berikan pada anda, dan itulah cinta. Hidup itu indah bukan karena jalan yang harus kita lalui itu mudah tetapi karena jalan kehidupan itu berat dan berliku kadang menanjak dan menukik turun dengan tajam dan bergelombang dan akhirnya anda akan merasa bahagia tanpa mengingat apa yang telah anda lalui jika anda mau tetap teguh dengan cinta anda. Saya tidak mau anda mengalami hidup seperti Saya yang menyia-nyiakan cinta Saya karena ke egoisan Saya.
Terkadang kita baru menyadari sesuatu itu begitu berharga ketika kita kehilangan.

Diantara semua yang ada didunia, maka cintalah yang paling terbesar. Saya adalah seorang CEO di salah satu perusahaan terbesar di Amerika bahkan di dunia. Dan Saya lebih bangga menyebut diri Saya sebagai seorang isteri dan ibu yang bahagia karena untuk itulah Allah menciptakan Saya di dunia ini.

--Wanita Biasa--