Catatan hati...

 photo catatanhati2_zpscf021a88.jpg

12.11.2016

Sedih

Capek. Letih. Pengen nangis.
Apa yg tidak aku korbankan. Tapi semua entah dihargai atau tidak.
Dia saja yg berhak marah.
Di saat kondisi berat spt ini, harusnya aku mendapat kasih sayang dan perhatian yg lebih.
Terima kasih.
Mungkin mmg ini sudah jalannya hidupku.

10.12.2016

Tendangan pertamaaaa...

Eh eh, tadi kira-kira jam delapanan malam.. aku dikagetkan dengan tendangan yg cukup kencang di dalam perut... Awalnya aku pikir itu adalah tendangan reflek Zia tanpa sengaja....

Amazing.. padahal udah kehamilan yang keempat. Senang bangeettt...
Semoga janin di dalam perut ini sehat walafiat..

Udaaahh.. mau catat itu aja. Biar bisa ingat.. hehehe..

9.26.2016

September 2016

Basi ya. Lagi-lagi vakum berbulan-bulan. Kini aku menjadi seorang yang malas menulis. Waktuku sudah banyak habis untuk menjadi ibu rumah tangga dengan bisnis onlinenya. Hehehe.

Oya, sekarang usia kehamilanku kira-kira 4 bulan. What??? Hamil lagi??
Hihi.. iyaa.. pengen Zia punya adik..  pengen rumahnya ramai.. pengen Ahmad punya teman jagoan. Semoga Allah izinkan. Tapi seandainya pun diberikan putri cantik juga gpp.. yg penting sehat walafiat..

Tapi, lagi-lagi aku gak mau heboh dan ramai tentang kehamilan ini. Anak ke empat, InsyaAllah. Tanggapan org kan macam-macam. Tidak kelihatan raut senang dimata orang tua dan mertuaku. Semua dingin, seperti khawatir dengan keadaan ekonomi kami yang masih biasa saja.

Kami percaya Allah telah menjamin rejeki setiap makhluknya. Cicak saja bisa memakan nyamuk yang terbang. Semua dengan usaha, doa. Karena itu kami tidak takut. Dan tentunya bahagia dengan kehamilan yg diperkirakan lahir bulan Maret 2017.

Oya, Zia juga sudah disapih. Banyak kemandiriannya.. banyak ocehannya sekarang.. masa-masa yang menggemaskan.

Sementara Dymsi dan Ahmad, juga senang bersekolah di Kuttab. Alhamdulillah..

Cukup dulu sebagai obat kangen ngeblog. Pengen lebih rajin menulis.. mudah-mudahan.. :)

3.13.2016

Mak Dabo, here..

Butuh waktu bagi emak untuk mau tinggal di Pekanbaru. Emak yg sudah puluhan tahun ditinggal bapak, lebih senang di Dabo. Menunggui rumah pusaka yg bersahaja.
Tapi kini emak sudah sebulan disini. Dua minggu di rumah abangku, dan dua minggu di sini. Emak senang berbagi. Bercerita dengan anak cucu.
Betah emak disini, itu harapan kami. Apa yg telah emak korbankan untuk kami tentu hanya Allah semata yg mampu membalasnya. Yang bisa kami lakukan adalah berusaha membuat emak merasa senang, nyaman dan bahagia.

1.19.2016

Menidurkan Zia

Menidurkan Zia ini kadang bikin ngantuk. Tak jarang juga bikin kulitku sakit. Karena Zia suka mencubit. Tangannya merayap kemana2. Kakinya juga. Apalagi disaat kukunya panjang. Huhuu.. ditambah sedang minum asi.. ditarik kesana kemari.

Zia kini sudah 1 tahun 5 bulan. Berarti masih ada jatah asi 7 bulan lagi. Saat2 yg berat bagi seorang ibu untuk menyapih anaknya. Karena sesungguhnya dibalik duka dipreteli anak.. terselip banyak sukanya.. saling bertatapan, berpelukan, bahkan seringkali bercanda diiringi belaian, ciuman syg di kepalanya..
Betapa besar manfaat asi yg Allah berikan.

Dan disaat aku hampir selesai menulis ini, zia mulai kecapean. Mulai terdiam. Mengantuk. Tidurlah nak... tidur yang nyenyak. kami menemanimu.. menjagamu...

1.15.2016

10 tahun bersamamu

150106-150116
Dulu.. lihat sepuluh tahun orang nenikah.. acungkan jempol. Hebat. Bisa lalui banyak hal bersama selama itu. Dan tak terasa kami juga masih tergolong hebat. Walau pasti banyak yang lebih hebat.

Tak terhitung ya.. berapa bahagia dan berapa derita. Berapa ketawa dan berapa tangisan. Semua berjalan begitu saja dan semuanya dibungkus oleh perasaan dan komitmen membangun rumah tangga bersama, saling mengisi dan berharap kami dan anak2 kelak sama2 menjadi penghuni surga.

Tidak ada selain Alhamdulillah. Thank u Allah.. untuk jodoh indahku, imamku, separuh jiwaku..