Catatan hati...

 photo catatanhati2_zpscf021a88.jpg
Tampilkan postingan dengan label tentang sahabat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tentang sahabat. Tampilkan semua postingan

9.28.2012

Semangat dan Siap bangkit

Siang ini panas.
Tapi ada maknanya panas.

Barusan chat dengan temanku, kakakku.
Namanya dirahasiakan.

Jujur, aku kaget dengan curahan hatinya.
Beneran kaget. Sosok yang selama ini aku kagumi, dan aku anggap kehidupannya jauh lebih baik dari aku.
Ternyata juga punya sisi yang membuatnya harus bangkit dan tetap semangat.

Wanita karir, dengan banyak sekali cobaan, yang kalau aku bandingkan dengan diriku, keluhanku jauh belum berarti apa-apa.

Kembali teringat pesan Koko-ku. Tetap optimis dan teruslah bersemangat.
Banyak orang yang butuh kata-kata itu. Aku, dia dan masih banyak lagi yang lain.


Siap untuk bangkit kembali. Tidak pernah ada kata terlambat.

10.03.2009

Perjodohan

Jam istirahat siang hari ini aku sempatkan pergi undangan pesta pernikahan Ulfa, adik perempuan Susi Susanti, teman dekat waktu kuliah. Pesta diselenggarakan di aula Brimob, Jl. KH. Ahmad Dahlan.
Tentu saja pernak-pernik pelaminan membuat aula menjadi indah. Dan Ulfa juga kelihatan cantik dibalut baju adat melayu bernuansa ungu kehijauan. Tampak seburat kebahagiaan terpancar dari rona wajahnya, sembarimenunggu kedatangan mempelai pria.
Sebagai teman, aku tidak bisa berkata banyak kepada sahabatku yang satu itu. Hanya berdoa, semoga dia juga segera menemukan tambatan hatinya. Kubisikkan ketika kami berjabat tangan, 'Semoga cepat menyusul ya, Si.." dan Susi pun mengamininya.
Begitulah perjodohan itu adalah misteri Yang Maha Kuasa, bisa datang cepat, dan juga lambat. Siapa sangka, jika teringat masa-masa kecil dulu, mungkin tidak terbayangkan siapa diantara saudara-saudara kita yang akan menemukan jodohnya duluan.
Begitulah kehidupan, yang belum berjodoh ingin segera menemukan jodohnya. Dan yang sudah berjodoh juga berusaha keras untuk 'mempertahankan' jodohnya dalam mahligai rumah tangga.
Karena berumah tangga dan berjodoh bukan hanya menyatukan dua kepala, tapi juga menyatukan dua keluarga.
Btw, semoga Ulfa & Doni menjadi keluarga yg sakinah, mawaddah, warahmah. Amin.

7.04.2008

Cerita Mereka

Dymsi & Tante Yati

TanteYati (Adik Hubby), hari ini berulang tahun ke -25. Semoga semakin dewasa & panjang umur ya, Nte! Sudah mantap tuh umurnya untuk segera memikirkan kehidupan berumah tangga. Jangan lupa blognya, segera dikabari biar bisa segera dikunjungi..
Buat Tante Melly, ups.. sorry banget.., kami kelupaan sama Bdaynya yang tanggal 29 Mei lalu.. Sekarang Melly lagi di Yogya, sama Kang Mas Herjuno-nya. Liburan ya...


Tante Melly & Mas Jun

Kemarin dapat undangan dari Ratna Jelita, teman kuliah satu kelas yang InsyaAllah akad nikahnya Sabtu malam besok, dan kami diundang pada pada hari Minggunya. Ada beberapa undangan yang menjadi jatah kami untuk membagikannya.

Ratna & sang 'Calon'

Sempat sore kemarin aku dan Susi ijin sebentar ke rumah Isti, teman kuliah satu kelas juga yang sekarang sedang hamil muda, untuk menyampaikan undangan Ratna.

Istiqomah

Selamat ya, Isti atas kehamilannya.. semoga berbahagia dengan calon baby-nya.. Isti ini juga baru saja menikah dan Alhamdulillah langsung dikasi oleh Yang Maha Kuasa.
Sementara hari ini Roma Fifia yang menikah kalau tidak salah di gedung dekat Gereja Santa Maria. Mungkin kami tidak bisa menghadiri pestanya, karena Hubby hari ini harus ke Universitas Islam Riau (UIR) dan aku juga masih kerja hari ini.
Mendengar kabar teman-teman yang menikah, dan hamil.., senang sekali ya. Karena memang sudah 'masa'nya. Bahkan kalau ada yang belum cepat-cepat tuh didoakan, semoga segera..

Keisha, Baby-nya Yuyun

Nah, kalau yang ini Baby-nya Yuyun sama Hendra, pasangan ini adalah sama seperti kami, pasangan satu kelas! Hayo, buat yang belum siapa yang mau menyusul...

Hendra & Yuyun
Ini dia Ayah & Bundanya (Hendra & Yuyun)..
Kalau pasangan yang satu ini Oke & Pipit, sekarang sedang menantikan kelahiran anak pertamanya. Dengar-dengar kabar awal Bulan ini..

Oke & Pipit

Nah, yang terakhir mau diupload pagi ini adalah foto Dymsi... Yang jadi pertanyaan, kapan Dymsi punya adik? :)

6.21.2008

Cerita Akhir Pekan


Tak terasa sudah sepekan aku tidak menulis, ah waktu.., begitu cepatnya berlalu. Seperti Dymsi yang semakin hari semakin bertambah besar.
Hari hari sepekan ini sedikit bergelombang, setelah mendapat informasi bahwa Wati mungkin hanya akan bekerja sampai akhir Bulan 7 ini, karena ada rencananya untuk menetap di Pariaman, kampungnya. Aku harus memahami bahwa pengash Dymsi yang satu itu sudah bersuami, dan bukan hal yang tidak mungkin jika tiba-tiba dia berhenti. Tetapi dengannya telah ku beri pengertian, untuk dapat memberikan waktu kepada kami jika suatu saat dia akan berhenti. Sementara Bu Rosa, tetangga kami memberikan kabar bahwa ada stok PRT di daerah Bogor, dengan catatan tentu saja kami harus mengganti ongkosnya ke Pekanbaru. Kesepakatannya dalam paling cepat 2 tahun baru bisa pulang kampung, mengingat ongkosnya yang besar. Tawaran ini sementara kami terima dahulu, dari pada nanti kami akan kerepotan. Itu akan dapat menggantikan Wati, kelak...
Ada saran dari teman, untuk memasukkan anak di PAUD (Pendidikan Usia Dini). Aku pikir, bagaimana Dymsi di sana seharian? Dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore? Rasanya sangat tidak 'sampai hati'.., memang di sana akan banyak teman dan mainan, tapi bukankah lingkungannya juga akan berpengaruh buat anakku?
Oya, Kamis lalu aku sempat chat sebentar dengan Hendro, teman lama. Sepertinya tanggapanku terhadap dia sama, dia juga masih seperti yang dulu. Si Hans yang suka melucu, dan Alhamdulillah kalau sekarang telah menemukan calon 'orang rumah', semoga berjodoh yaa...

4.13.2008

Pernikahan 2 Orang Teman

Akhirnya, hari ini Istiqomah atau yang akrab kami panggil Isti alias Kokom bersanding di pelaminan dengan lelaki pujaannya, Khairi. Perkenalan mereka cukup singkat, sekitar 3 bulan perkenalan sebelum hari pernikahan kemarin. Begitulah jodoh, meski beberapa bulan sebelumnya Isti sempat pesimis dengan jodohnya, namun Allah akhirnya memberikan petunjuk, dan bertemulah mereka.
Hari ini juga merupakan hari bahagia Jannatul Hassana, adik kelas kami, angkatan 99. Selepas dari rumah Isti kami menyempatkan diri ke pesta pernikahannya, karena undangan via sms telah kami terima. Disana kami bertemu dengan beberapa adik tingkat yang seangkatan dengan mempelai wanita, satu dua orang nampaknya akan segera menyusul..
Meliat betapa cerianya mereka yang bersanding, mengingatkan diriku ketika pernah duduk di atas pelaminan itu juga....
:)

4.08.2008

Kembali kepada-Nya

Innalillahi Wainna Ilaihiraji'un...
Wak sebelah, Bapak Damitri telah menghadap Yang Maha Kuasa pada hari Jumat (4 April 2008) Jam 10:20 WIB. Kejadian itu begitu mendadak, hanya dalam hitungan jam saja. Rumah kami bersebelahan, empat rumah bergandengan satu sama lain. Kami menempati rumah ke-2 & ke-3. Pintu samping rumah (kontrakan)ku hampir berhadapan samping dengan pintu rumah Alm. Setiap kali kami keluar rumah atau pulang ke rumah kami selalu melewati rumah ini, dan Alm. biasanya duduk di depan pintu sambil menonton siaran televisi.
Rumah Duka

Malam Sabtu itu, sekitar pukul 9 kurang Wak perempuan mengetuk pintu rumah, minta tolong sama Hubby untuk mengantarkan Alm. ke dokter 24 jam yang berada tak jauh dari rumah. Kami berempat (aku, hubby, Sari & Dymsi) datang ke sebelah. Nampak Alm. begitu lemas, dan tidak sanggup untuk berdiri. Beliau terduduk di depan pintu kamar , membuat Dymsi menangis, mungkin terkejut. Memang tak biasanya kondisi Alm. demikian, setahu kami Alm. selalu sehat, hanya pernah baru-baru ini demam dan flu ringan.
Kami memutuskan untuk mencari mobil, karena kondisi Beliau sangat tidak memungkinkan untuk diboncengi dengan sepeda motor. Setengah berlari aku ke rumah Bu Rosa, tetangga kami yang punya mobil. Namun dari pagar ku panggil tidak ada jawaban,mungkin tidak dengar. Kebetulan pula jaringan XL sedang lelet-nya, ketika kuhubungi handphone Bu Rosa sama sekali tidak menyambung. Apakah banyak pelanggan yang beralih ke XL untuk menelpon murah setelah program menelpon murah ala simPATI Pede berakhir?
Kami putuskan untuk memanggil taksi, dan masih sempat kulihat Alm. naik taksi tersebut. Itu untuk terakhir kalinya aku melihat beliau yang masih menyatu jasad dan ruhnya. Hubby ikut serta, bersama Wak perempuan.
Terakhir kabar, dokter 24 jam merujuk ke RSUD atau RS Tabrani, karena kemungkinan jantung. Alm memilih ke RSUD.
Bertiga berangkat ke RSUD, menurut cerita Wak perempuan, Alm masih bisa jalan sendiri menuju ruang IDG. Ketika jarum masuk ke lengan (untuk dinnfus), tiba-tiba Alm. meregang, dan dari situ semua bermula. Keadaan menjadi payah, dipompa cukup lama, sampai akhirnya disetrum. Tapi apa daya, Yang Maha Kuasa berkehendak lain. Beliau pergi. Begitu cepat, bahkan sangat cepat.
Sebelum berangkat ke Dokter 24 jam itu, Alm. sempat buang air besar & muntah. Entah itu pertanda, karena aku teringat kata orang-orang tua, kalau orang yang akan pergi itu biasanya membersihkan diri terlebih dahulu.
Beberapa saat kemudian tetangga berdatangan ke rumah Alm, beramai-ramai membereskan rumah untuk menantikan kedatangan jenazah. Sementara aku, menyusul ke RSUD bersama anak-anak Alm (2 orang, 1 laki-laki kelas 3 STM & 1 perempuan kelas 2 SMP).
Sabtu siang jenazah diberangkatkan ke masjid untuk disholatkan setelah selesai dimandikan dan dikafani, dan setelah itu diantar ke tempat peristirahatan yang terakhir. Semoga Alm. diterima disisi Allah SWT, dilapangkan jalannya, dilapangkan kuburnya, dan diterima segala amal ibadahnya serta diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT. Amin..
Kami mungkin tidak begitu banyak mengenal sosok Alm, karena Alm. bukan orang yang suka banyak bicara, tetapi Alm. tidak sombong. Yang jelas, Dymsi yang awalnya takut bila dekat dengan Wak-nya, perlahan-lahan mulai berani dan suka. Dymsi memanggil Alm. dengan sebutan Wak Deden, yang tak kami ketahui apa artinya.
Jelas kami juga merasa sangat kehilangan, apalagi Istri dan anak beliau. Aku hanya tidak bisa membayangkan, bagaimana kehidupan Wak perempuan selanjutnya, karena selama ini Wak perempuan adalah ibu rumah tangga biasa..
Sabtu malam tetangga di rumah Nenek Dymsi (Ibu Hubby or Mertuaku) yang berpulang ke Rahmatullah. Minggu kemarin kami melayat ke rumah duka. Dan sekali lagi aku melihat jasad seorang Bapak yang telah tak bernyawa. Sejujurnya, selama ini aku belum pernah menghadapi orang meninggal di depan mata, seperti kejadian 2 hari belakangan. Bahkan ketika Wak meninggal, aku sempat berdiri di kamar mayat dalam waktu yang cukup lama. itu cukup membuat aku takut, dengan perut yang mulai mual.
Semua akan kembali kepada-Nya, kita juga. Dalam waktu yang tak bisa ditebak. Kejadian ini seharusnya membuat kita- terutama daku lebih intropeksi diri, supaya ketika dijemput suatu hari nanti, kita benar-benar siap untuk menghadapi babak kehidupan selanjutnya, yang semua masih menjadi misteri....

11.28.2007

S a r i

Ketika aku menulis ini, Dymsi baru 15-an menit terelap ditidur malamnya dan saat ini Sari sedang berada di Gunung Tua, menunggu Bus Sampagul yang akan membawanya kembali ke Pekanbaru. Sari tak sendiri, ada adik perempuannya yang ikut, yang akan tinggal bersama Nova, tetangga kopel kami.
Mungkin mereka adalah orang biasa, yang tidak beruntung menamatkan sekolah setinggi kita. Mereka bekerja di rumah tangga yang sebagian besar orang disebut sebagai pembantu. Pembantu seharusnya ya dalam artian membantu, bukan mengerjakan hampir semua pekerjaan Ibu Rumah Tangga (baca: Istri). Kalau pembantu yang sudah mengerjakan segalanya, kita sebagai IRT (sekali lagi baca: Istri) harus warning, jangan sampai tugas sebagai istri diambil alih semua. Apaan tuh, coba. Maksudnya, walaupun ada pembantu, kita tetap memposisikan mereka sebagai orang yang membantu pekerjaan kita. Gak boleh dong semua diserahin kepada pembantu...
Itu cerita soal kata 'pembantu'. Terus terang aku agak benci dengan kata itu. Buat aku sih, terkesan menurunkan derajat seseorang. Apalagi kalau ada yang menyebut mereka sebagai Babu! Astaghfirullah... Sangat tidak manusiawi...
Aku sering menyebut Sari sebagai 'yang jagain Dymsi', karena emang prioritasku adalah dia menjaga Dymsi dengan baik. Karena kami bukan mengambil Babby Sitter yang notabene berasal dari yayasan (kalau dari yayasan tau sendirilah, udah pakai biaya ini itu waktu masuknya, salarynya juga lebih besar & pekerjaannya hanya jaga baby..), maka Sari ini juga bersedia membatu menyetrika pakaian. Kalau memasak jelas tugasku, dan mencuci siapa yang sempat duluan. Lagian pakai mesin cuci otomatis kan gak repot...
Kepulangannya yang hampir 2 minggu membuat aku semakin menyadari betapa pentinganya seorang Sari. Aku sampai menangis beberapa malam, membayangkan kehidupan kami selanjutnya, karirku selanjutnya, keamanan & kebahagiaan Dymsi selama aku bekerja....
Sari bukan pembantu, apalagi babu. Dia adlah adik bagi kami. Sejak dia datang, kami sudah menganggapnya seperti itu. Tak jarang kami makan bersama, bahkan satu piring atau satu sendok berdua dengannya itu adalah sudah biasa...
Tanpa Sari aku gak bisa kerja, gak bisa dapat uang..., gak bisa berkarya dan juga mungkin gak bisa ngeblog.....
Met malam semuanya................

Menanti Sari sambil upload gambar Dymsi

Hari Rabu sudah... Menurut sms Sari beberapa waktu yang lalu dia bakal berangkat hari ini, dan kalau tidak ada aral melintang akan sampai besok di sini. Mudah-mudahan aja....
Beralih ke gambar Dymsi dan 'iong. Dymsi sayang banget sama iong. Padahal kami cemas banget jika siiong mulai dipretelin sama Imcy. Aduh, anak ayah bunda... berpose sama entah iong siapa nih yang sering banget main ke rumah... Habis main sama iong, cape' deh...
Besoknya libur, nelfon nenek: " Hallo nenek, apa khabar?"

11.17.2007

Sari Akan Pulang kampung

Berita yang menyedihkan.........
Tadi malam Sari dapat telepon dari Pamannya, sekarang berada di Sungai Pagar dan dikirim orang tuanya khusus untuk menjemput Sari.
Kami harus merelakan Sari pulang ke kampungnya, Sipiongot. Kendati hati Sari juga berat untuk tinggalkan Dymsi, tinggalkan kami....
Itu Sari kami. Sari yang baik, Sari yang sangat dekat secara emosional dengan Dymsi. Kami harus akui bahwa kami menyayangi Sari..... Semoga suatu saat Sari kami kembali lagi...

11.10.2007

Upload Foto Reunian Biologi 98 UNRI


Udah cerita belom ya? Acara reunian Biologi tanggal 20 Oktober kemarin. Bertepatan dengan ulang tahun Dymsi. Lumayan banyak fotonya, tapi mungkin hanya beberapa yang bisa ditampilkan disini. Dan gak semua bisa hadir waktu itu. Salut juga buat Pepen yang udah datang dari Ujung Batu (4 jam perjalanan) beserta keluarga tercinta. Trus ada Ijal juga, yang telah bersusah payah menjelajahi sungai Siak dari Selat Panjang untuk bisa kumpul di rumah kami. Ini ada lah pose para perempuan yang sebagian telah menjadi Ibu. Bapak-bapak kelakuannya sama aja, seperti anak kuliahan tingkat pertama.
Berkumpul, mengenang masa kuliah bukankah hal yang menyenangkan? Dulu si Yuyun pacaran sama Donni, sementara Hendra yang jadi suaminya sekarang malah teman sekelas yang pacaran sama Rini. Dulu aku juga gak mau sama Hubby-ku, eh sekarang malah lengket gak mau lepas. Ah, jodoh.. ternyata gak jauh-jauh. Hanya dengan teman sekelas.Sebelumya hari Jumat tanggal 19 Oktober kita udah mengadakan Reunian Part I di Sate Solo lesehan Jl. KH. A. Dahlan. But, karena pesertanya gak puas, n mumpung libur, makanya dilanjutkan dengan Reunian Part II di rumah kami. Dymsi tetap ikut kemana pun kami pergi. Tuh lihat aja gayanya ngumpul sama Om-om dan tante-tante. Aku tetap prioritaskan Dymsi kami dihari libur. Sedapat mungkin dimanfaatkan waktu bersama Dymsi. Makanya kalau mau pergi kemana-mana pagi minggu aku harus ke pasar, masak lauk pauk untuk rumah dan juga Dymsi, sehingga gak perlu khawatir anak semata wayangku terancam makannya. Maklumlah, giginya baru 2 di bawah, yang atas baru membayang 4 bh, jadi tetap harus diberi makanan lunak dulu.Tuh kan, lihat kalau gadis kami sudah berdiri di teras rumah... Sambil senyum dengan mata sipitnya, apa gak manis tuh! :)

11.07.2007

Ikut Test CPNS Dephut & Berita Duka

Hari yang cukup melelahkan otak...
Pagi hingga siang hari tadi kami ikut ujian CPNS Dephut. Untuk pekanbaru peserta kurang lebih berjumlah 1.500 org, yang secara total untuk seluruh Indonesia adalah 42 ribu peserta, dimana peserta tersebut memperebutkan sekitar 500-an bangku PNS yang banyak diidam-idamkan masyarakat Indonesia. Hm, mudah-mudahan aja ada nasib baik & rejeki kami di sana. Konon bidang Biologi yang tersedia hanya untuk 6 orang aja. Huh.., bakal ketat persaingannya...
MAsih ingat cerita tentang Bu Nami di blogku yang lalu (sitinurbaya.wordpress.com)? Nenek (Ibunya Bu Nami pulang kehadapan Illahi tadi malam. Cerita tentang Nenek selama beberapa bulan kami bertetangga tentu telah banyak. Ada hal yang cukup aku sesalkan, semenjak nenek (alm) pulang ke Medan aku belum pernah sekalipun menelpon beliau. Ada rencana lebaran kemarin untuk menelpon, tapi sampai sekarang - sampai beliau pergi belum jua terlaksana. Semoga Almh diterima segala amal ibadahnya disisi Allah, SWT. Amin...