Catatan hati...

 photo catatanhati2_zpscf021a88.jpg

3.31.2011

Recognisi 15%

Aku baca judul postinganku malam ini sekali lagi.
Recognisi 15%.

Selama aku bergabung di Oriflame, level inilah yang membuat aku surprise dan makin mantap untuk melangkah. Bagaimana tidak, kalau aku ingat sejarah perjalanan karirku yang begitu berliku.
Belum selesai kuliah aku sudah bekerja di perusahaan swasta, yang bergerak bidang kontraktor alat berat selama enam tahun, yang akhirnya resign atas kemauanku sendiri, Beberapa bulan , ketika Ahmad sedang berada dalam janinku aku pindah bekerja di sebuah showroom mobil, ditempatkan untuk administrasi keuangan Dump Truck.
Aku berhenti karena tidak memiliki pengasuh Ahmad. Yakin, berhenti, karena aku lebih memilih hidup sederhana, cukup kebutuhan sehari-hari, asal aku bisa bersama anak-anakku.
Tidak ada penyesalan, di rumah aku lakukan apa yang bisa menghasilkan uang.
Sedikit, tapi berkah.

Beberapa bulan sebelum berhenti aku bergabung dengan dBCN- Oriflame. Modal tiga puluh ribu. Setiap ada waktu lengang, aku jualan dengan bermodal katalog. Bahkan uang belanja dapur aku gunakan sebagai modal membeli barang, yang akan segera diganti ketika customer membayar.

Sedih kalau aku ingat masa itu, apalagi masa aku masih sering merasa tertekan dengan pekerjaanku.

Kalau bisa diibaratkan, aku seperti narpidana yang telah keluar dari penjara.
Penjara bos-bos yang sifatnya memang bossy..
Aku punya rumah yang tiap bulan kami cicil dari gaji..
Dan di rumah inilah aku yakin bisa menghasilkan uang yang lebih dari yang pernah aku dapatkan dari bos-bosku terdahulu..

Selamat tinggal penjara..
Aku tidak mau ke situ lagi.. aku mau di rumah saja..

3.24.2011

Tengkyu Oriflame

Pertemuan kedua dengan Pak Agus, tadi pagi. Di kantornya, Oriflame Pekanbaru.
Pak Agus adalah ASM Oriflame Pekanbaru.

Awalnya aku ragu, dan malu. Ragu karena aku tidak bisa meninggalkan anak-anak, malu karena merasa aku belum apa-apa di bisnis ini. Juga perasaan grogi, bagaimana kalau tak nyaman di sana..
Ternyata semua menjadi terbalik, justru beliau welcome bangeett.
Aku menjadi lebih PD, lebih paham dibanding sebelumnya. Ternyata semua bisa, gak ada mimpi yg gak bisa di Oriflame. Semua bisa dikejaarr..
Point terakhir dari penjelasan beliau adalah mengenai bisnis oriflame yg bisa diwariskan. Ini adalah tujuan bisnis yg sangat begitu masa depan. Mengapa aku katakan demikian, karena aku merasa, kami punya anak-anak, yang kelak, suatu saat kami harapkan bukan saja menjadi anak-anak yg sholeh dan sholehah, tetapi juga punya bekal secara finansial.
Semakin mantap rasanya menjalankan bisnis ini.
Alhamdulillah setahun bergabung di Oriflame, keadaan kami sudah mulai membaik, aku juga nyaman berada disamping putra-putriku, bisa merasakan indahnya menunggu saat-saat suami pulang kerja - bahkan seringkali tidak sabaran.. dan merasa produktif walau di rumah, karena Oriflame senantiasa membayar 'salary'ku dengan hampir sempurna..

Mengajak teman-teman bergabung bagi aku bukan suatu beban. Ketika mengajak mereka, aku merasa ingin merangkul mereka, ingin mereka juga merasakan bahwa kita semua bisa menghasilkan uang di Oriflame, entah itu sambilan atau full time. Merasakan betapa indahnya bertemu dengan teman-teman baru, bahkan dengan teman lama yang dulunya cuma say hello,kini  bisa menjadi lebih dekat. Tengkyu Oriflame..

Malam sudah begitu larut, dan aku harus menutup laptop ini, memandang suami dan anak-anak kami yang terlelap, sementara maknya sedang menjadi kelelawar. xixixi..