- Awal Tahun 2007 aku masih merasakan 'morning syndrome' walaupun saat itu sudah mulai berkurang. Dymsi tergolong bayi yang suka menangis, apalagi di rumah hanya ada aku, Hubby & Dymsi. Setiap kali Hubby kerja, aku terus terang aja stress. Sampai mau ke belakang juga stress. Sering menangis kalo Hubby pulangnya lama. Aku & Hubby bahkan lupa ulang tahun perkawinan kami yang pertama tgl. 15 Januari 2007...
- Masih di awal tahun, guru-guru pada libur, begitu juga dengan Hubby. Bergantian, aku yang kerja karena jatah cuti melahirkanku sudah habis. Kasian Hubby, merana karena menjaga Dymsi seharian, bersama dengan tangisannya yang membuat para tetangga keluar semua. Dan aku juga ikut merana, karena begitu pulang, kondisi rumah seperti 'kapal pecah'. Akhirnya kami dapat seorang Ibu 'Mak Uwo' yang mau momongin Dymsi dengan catatan dititipin di rumahnya. Dengan sangat terpaksa kami setujui, Dymsi mandi jam 6 pagi, kemudian kami antar dan dijemput Jam 5 sore, bahkan lebih. Berbagai macam perasaan muncul ketika itu, antara tega, gak tega, sementara pekerjaan adalah tuntutan... Sayang, pertarungan antara Mak Uwo dan Dymsi ternyata dimenangkan oleh Dymsi kami, dengan menyerahnya Mak Uwo setelah dua minggu menjaga Dymsi. Padahal sebelumnya Mak Uwo pernah berkoar-koar telah berpengalaman menjaga 6 bayi sebelum Dymsi, dan semua gak ada masalah. Cuma terakhir, pengakuannya belum pernah ketemu bayi yang seperti Dymsi...
- Aku sempat 'libur' kerja lagi, dan pertolongan Allah datang dengan hadirnya Sari. Kami dipertemukan oleh saudaranya Hubby yang tinggal di Sungai Pagar. Semenjak kehadiran Sari, aku bisa bekerja lebih tenang, mulai berani menyicil barang-barang untuk keperluan rumah tangga kami.
- Bulan-bulan selanjutnya rumah tangga kami aman-aman saja. Awal Oktober kami pindah ke rumah sebelah, karena kontrakannya lebih murah dan tempatnya lebih 'aman'.
Semoga tahun ini (2008) semuanya juga berjalan dengan baik, kami diberi kesehatan, keselamatan, kemurahan rejeki, juga kesuksesan dan kebahagiaan.... Amin.
5 comments:
Semoga apa yang diinginkan di tahun 2008 ini tercapai. Amiiin
Amien, semoga di tahun 2008 menjadi tahun yang lebih baik lagi...
@Mbak Ani:
Amien....
@ghatel:
Iya, Amin ...
Mbak Nur banyak sabaar. Dulu ketika daku masih tinggal di Maluku semua serba seorang diri dalam ngurus anak2 dari anak kedua sampe keempat mereka besar bersama dan saat itu daku jauuh dari kerabat keluarga, semua di jakarta.
Daku dan anak2 ketika tinggal di maluku, duuh serem deh.. rumah ditengah hutan dan tiap malam suara binatang melonglong,anakku sampe takut.Betapa sulit bagiku seorang ibu yang ngurus sendiri keempat anak eh di perantauan pula.
(sekarang daku dan anak2 merantau lebih jauh lagi.. hik hik ).
Buah hasil dari kesabaran itu kebaikkan, kebahagiaan bahkan juga sebuah Mujizat yang datang nggak disangka...Kebahagiaan akan datang tuk mbak dan keluarga.Pelajari setiap peristiwa yang menimpa, dibalik semua itu tersimpan Hikmah yang besaarr. Selamat menjalankan Ibadah ya mbak.Salam dari kita di CH.
Posting Komentar