 Awalnya Dymsi dan Ahmad di rumah Nekla, tapi karena Nekda datang ke Pku aku putuskan mereka bersama Nekda, mengingat Nekla sibuk mengurus sepupu mereka, Hanif.
Awalnya Dymsi dan Ahmad di rumah Nekla, tapi karena Nekda datang ke Pku aku putuskan mereka bersama Nekda, mengingat Nekla sibuk mengurus sepupu mereka, Hanif.Anak-anak fine, cuma Ahmad yang sulit mikbo, maunya mikcen. Dihari terakhir, mikbonya sukses, dan Nekla bahagia. Ups, bagi aku sama saja, mikbo boleh, mikcen juga boleh.
Tetapi 2 hari bersama Nekda Dymsi minta pindah ke rumah Nekla. Kami bisa maklum, karena karakter kedua neneknya berbeda. Bagi nekda - mommyku- Dymsi adalah cucu yang kesekian. Karakternya kadang keras, dan sudah ikut membesarkan 3 cucu di Dabo. Temperamental orang Dabo kan cukup tinggi, yah.. termasuklah aku. Hanya saja secara tidak langsung aku sudah merasa diberi contoh oleh Hubby, jadi sudah 25% berkurang. Hahaha..
Sementara bagi Nekla, Dymsi adalah cucu pertama dan satu-satunya cucu perempuan. Nekda sangat memanjakannya, tidak pernah dimarah. Tentu saja hasil akhir sementara ini rumah Nekla menjadi pilihan pertama Dymsi. Dan ujung-ujungnya, setiap pagi kami ke Jl. Riau mengantarkan Ahmad, dan ke Labuh Baru mengantarkan Dymsi. Capek sih, pergi pagi pulang malam.
Demi pekerjaan, demi uang, walau harus mengorbankan anak-anak, tapi kebahagiaan mereka tetap perlu diperhatikan..
Dimanapun mereka merasa bahagia, senang, nyaman... Whateverlah..

 





 Jakarta Time
  Jakarta Time 
 
 




2 comments:
Sayang anak... sayang anak...
Hehehe... Kalau untuk anak apapun dilakukan
Prasaan tadi dah komen... Koq ilang ya?
Posting Komentar