Ini buku Astina Ranggataka diterbitkan oleh PT. Tangga Pustaka Tahun 2007, jadi bukan buku baru. Barangkali teman-teman juga pernah membaca buku ini, tapi tidak ada salahnya aku petik kembali SATU guyonan akut yang bisa membuat kita tersenyum kecil.
AMERIKA TIDAK JADI MENYERANG INDONESIA
Pentagon membayangkan, jika AS terpaksa harus menyerang Indonesia, berapa kerugian yang harus dipikul pihak AS dan berapa keuntungan pihak Indonesia dari aksi serangan tersebut.
Begitu memasuki perairan daratan Indonesia, mereka akan dihadang pihak Bea Cukai karena membawa masuk senjata tajam serta peralatan perang tanpa surat izin dari pemerintah RI. Ini berarti mereka harus menyediakan 'uang damai', coba hitung berapa besarnya jika bawaannya sedemikian banyak.
Kemudian, mereka mendirikan base camp militer; bisa ditebak disekitar base camp pasti akan dikelilingi oleh penjual bakso, tukang es kelapa, lapak VCD bajakan,s ampai obral 'daleman' Rp. 10.000 dapat 3. Belum lagi para pengusaha komidi putar juga bakal ikut mangkal di sekitar base camp.
Kemudian, kendaraan-kendaraan tempur serta tank-tank lapis baja yang diparkir dekat base camp akan dikenakan retribusi parkir dari petugas dari Dinas Perparkiran Daerah. Jika dua jam pertama kendaraan dikenakan Rp. 10.000 (maklum tarif orang bule), berapa yang harus dibayar AS kalau kendaraan dan tank harus diparkir selama sebulan.
Sepanjang jalan ke lokasi base camp pasukan AS harus menghadapi para Mr Cepek yang berlagakmemperbaiki jalans ambil memungut biaya dari kendaraan yang lewat. Dan, jika kendaraan tempur dan tank harus belok atau melewati perseimpangan, mereka harus menyiapkan recehan untuk para Mr Cepek itu.
Suatu kerepotan besar bagi rombongan pasukan jika harus berkonvoi yang berjalan lambat pasti akan dihamp[iri oleh para pengamen, pengemis dan anak-anak jalanan, ini berarti harus mengeluarkan recehan lagi.Belum lagi jika di jalan bertemu dengan polisi 'iseng', sudah pasti mereka kena 'semprit' karena konvoi tanpa izin. Bayangkan, berapa uang tilang yang harus mereka keluarkan.
Di base camp militer, tentara AS sudah pasti tidak bisa tidur, karena nyamuknya masya Allah, gede-gede kayak vampire. Malam hari hutan yang sepi mereka akan dikunjungi para wanita yang tertaea dan menangis. Harusnya mereka senang karena bisa berkencan dnegan wanita ini, tetapi kesenangan tersebut akan sirna begitu melihat para wanita ini memiliki 'lubang' besar dipunggungnya.
Pagi harinya, mereka tidak bisa mandi karena di sungai banyak dilalui 'rudal kuning' yang ditembakkan penduduk setempat dari "Flying Helicopter" alias WC terapung disepanjang aliran sungai.
PAsukan AS juga tidak bisa jauh-jauh dari peralatan perangnya karena di sekitar base camp sudah mengintai pedagang besi loakan yang siap mempreteli peralatan canggiha yang mereka bawa, Meleng sedikit saja, tank bakal dikiloin. Belum lagi para curanmor yang siap beraksi dengan kunci 'T'-nya untuk merebut jip-jipo perang mereka.
Dan yang lebih menyedihkan lagi, badan pasuka AS akan jamuran karena tidak berganti pakaian. Kalau berani nekat menjemur pakaiannya dan meleng sedikit saja, besok pakaian mereka sudah mejeng di pasar Jatinegara di lapak-lapak pakaian bekas.
Peralatan telekomunikasi mereka juga harus dijaga ketat karena para bandid kapak merah sudah mengincar peralatan canggih itu.
Dan, mereka itu harus membayar sewa tanah yang digunakan untuk base camp kepada Haji Husin, Haji mamat dan Engkong Ja'i para pemilik tanah. Selain itu, mereka harus minta izin kepada RT/RW dan kelurahan setempat, berapa meja yang harus dilalui dan beberapa banyak dana yang harus disiapkan untuk memberi 'amplop'kepada pejabat-pejabat ini.
Para komandan pasukan AS ini juga akan kena tugas tambahan untuk mengawasi para prajuritnya yang banyak menyelinap keluar base camp untuk nonton dangdutan di RW 06, katanya seeh... di sana lagi ada Inul Daratista.
Membayangkan ini semua, akhirnya AS memutuskan TIDAK AKAN MENYERANG INDONESIA!!!
4 comments:
ha...ha..... sip....sip.sippppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
To Haryanto: :)
wahahaa... banyak rudal di sungai.. wekekeke
To Cumie:
Wakakak juga
Posting Komentar