Ffuh, semoga hasil ketikan di siang yang panas ini bisa dipublish, bukan hanya sekedar draft-draft yang lama-lama menjadi basi. Sibuk sekali, aku akhir-akhir ini, apalagi semenjak my boss berkomentar kalau menurutnya kinerjaku sudah menurun dari dahulu. Buat aku itu sudah warning, memang aku akui aku sempat lebih sering ngenet, dibanding memantau proyek yang kini sudah semakin menjamur, bahkan hampir tak tertangani lagi. Saatnya aku kembeli bersemangat seperti dulu..
Teringat cerita Hubby 2 malam yang lalu, tentang 3 hal yang pantas untuk kita renungkan. Cerita ini diungkapkan oleh Ust. Rico, saat meeting.
Pertama:
Saat akhir pekan begini, kita sering habiskan waktu di luar, seperti di Mall. Ada yang cuci mata saja, atau belanja. Capek keliling-keliling, biasanya kita cari minuman atau makanan. Ante sibuk ya, belum ada postingan baru. Misalkan di kantong kita ada uang seratus ribu. Coba kalau makan di KFC, untuk 2 orang saja sedikitnya sudah 50rb, atau makan di A&W, atau makan di Solaria, dll dan sebagainya. Menghabiskan uang seratus ribu di Mall biasa saja, tapi coba kita ke Masjid, mengapa bukan hal yang gampang untuk meletakkan uang seratus ribu ke dalam kotak amal, bahkan sering kita merogoh-rogoh saku untuk mencari uang pecahan terkecil.
Kedua:
Kalau Ustadz berceramah di kutbahnya lebih lama sedikit dari waktu yang telah ditetapkan, umumnya kita sudah resah. Saat Ramadhan sudah menjelang, disini lebih banyak diuji kesabaran kita. Anehnya kalau menonton film, berjam-jam, atau acara TV favourite, berjam-jam di depan televisi, kita jarang sekali bahkan hampir tidak pernah merasa bosan.
Ketiga:
Telah terbit novel terlaris! Mengapa ya, kita rela menghabiskan waktu untuk membaca novel tersebut beratus lembar, tapi sulit sekali untuk menghabiskan waktu dengan menbaca Al-Quran. Bahkan, membaca selembar halaman Al-Quran itu rasanya sudah letih sekali.
Perlu dikaji, apakah kita ini sebenarnya hamba yang bisa mensyukuri anugrah Allah, atas semua yang telah Dia berikan..
0 comments:
Posting Komentar