Catatan hati...

 photo catatanhati2_zpscf021a88.jpg

4.29.2013

Galau dan Tips Mengatasinya


Galau itu apa sih? 

Sebelum membedah cara mengatasi galau, ada baiknya jika kita berkenalan dengan kata galau dimulai dari pengertiannya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pada halaman 407 dituliskan bahwa galau adalah: 

“galau” berarti kacau (tentang pikiran); “bergalau” berarti (salah satu artinya) kacau tidak keruan (pikiran); dan “kegalauan” berarti sifat (keadaan hal) galau.

Dengan merujuk pada defenisi Kamus Besar Bahasa Indonesia ini, maka kita bisa menyimpukan bahwa galau sebenarnya berarti keadaan dimana seseorang tidak sanggup berpikir jernih sebab ia sedang kacau. Galau erat kaitannya dengan kacau, ini berarti dia juga “bekerabat” dengan kata kalut, kalang-kabut, dan kusut. Pernah mengalami hal demikian? 

Sebenarnya, galau bisa melanda siapapun di usia berapapun dan dengan alasan apapun. Selama Anda masih memiliki pikiran maka Anda tetap potensial terkena virus galau. 


1. Beribadah dan Berdoa
Kalau menurut guru agama saya: Ketika kita dihadapkan pada suatu keadaan dimana kita tidak bisa memutuskan langkah yang benar maka satu-satunya cara yang paling tepat adalah TALK TO YOUR GOD




2. Jangan Mendengarkan Lagu Berirama Sedih
Salah satu kesalahan terbesar orang yang sedang galau adalah bahwa ketika mereka sedang Galau justru mereka malah dengan sangat JENIUS nya beramai-ramai mendownload lagu lagu berirama sedih. Apa imbasnya ? tentu saja Galau yang tadinya ada di level 1 setelah mendengarkan lagu sedih langsung melonjak ke level 10. hehehe


3. Banyak Bercermin
Bercermin yang saya maksud adalah bercermin dalam arti yang sebenarnya . Coba anda lihat ke cermin. Lihat diri anda disana, lalu Tanya sama diri anda sendiri : “Sejelek itukah diri gue?” anda bisa lihat terus menerus diri anda sendiri sampai anda bisa yakin kalo LO TUH GA SEJELEK ITU DIMATA ORANG-ORANG


4. Pergi Ke Tempat Ramai
Anda suka shopping? Nah kali ini ini hobby anda itu bisa benar benar anda gunakan secara benar. Intinya ketika Galau sedang melanda, jangan sampai kita berdiam diri dalam waktu yang lama apalagi dengan hadirnya sebotol obat nyamuk cair disebelah kita. hhihiih


5. Olahraga 
Kita semua tau lah ketika sang galau datang, tubuh pun bawaannya males banget untuk digerakkan. Nah itulah salah satu hal yang makin memperparah keadaan sang galau. Salah satu cara supaya si galau itu hilang adalah OLAHRAGA sambil diiringi lagu dari Indah Dewi Pertiwi yang judulnya GERAKKAN BADANMU 


6. Makan Coklat
Cokelat dapat meningkatkan kadar phenylethylamine, semacam antidepressant alamiah yang sangat kuat di dalam otak kita. Hasil penelitian membuktikan bahwa memakan cokelat dapat membantu mengusir rasa sedih hingga 60% dalam waktu 15 menit. Para ahli mengatakan bahwa cokelat menyebabkan perubahan dalam otak seperti rasa bahagia saat jatuh cinta.


7. Bermain Games
Kalau anda orangnya emang bener bener males keluar rumah, coba salah satu cara penghilang galau yang ini : BERMAIN GAMES. Yah gak perlu games games bertema berat, Angry Birds pun cukup lumayan bisa menghilangkan rasa galau yang melanda dan saya yakin sang galau bakalan tergantikan oleh rasa EMOSI ingin membunuh si KING PIG 


8. Menonton film atau Acara Komedi
Anda suka nonton? Nah cara ini bisa juga digunakan untuk menghilangkan kegalauan tapi juga harus ingat untuk menonton tontonan bergenre Komedi tentunya dan sangat tidak disarankan untuk menonton Drama Korea karena ane jamin yang ada bukan galau nya ilang malah makin menjadi-jadi 


9. Karaokean
Anda hobby nyanyi ? atau justru Galau karena gagal dalam Audisi Menyanyi? hehe.. Ayo ajak teman teman pergi ke tempat Karaoke yang sekarang makin banyak pilihannya. Tentunya dengan satu syarat : TIDAK ADA SATU PUN LAGU SEDIH DI PLAYLIST KARAOKE ANDA 


10. Cari Jodoh
Nah cara terakhir sekaligus cara paling ampuh untuk mengusir si galau ini adalah dengan cara MENCARI JODOH. Karena kalau kita urut dari awal cerita, penyebab utama yang paling banyak terjadi dari para Galauers adalah karena mereka tidak memiliki pasangan hidup. Jangan lupa satu hal, iringi proses pencarian jodoh dengan backsound lagu dari Wali yang berjudul Cari Jodoh. 


4.26.2013

Mati Itu Pasti, Selamat Jalan Ustad Jefri Al-Bukhori...

Hari ini Indonesia berduka.
Seorang Ustad kebanggaan masyarakat telah berpulang ke Rahmatullah dini hari jam 2 tadi, Ustad Jefri Al-Bukhori, akibat kecelakaan tunggal. Beliau menutup mata pada usia 40 tahun, usia yang masih muda. Tentunya istri, anak-anak, keluarga kerabat sahabat serta masyarakat sangat berduka atas kepergian Beliau untuk selama-lamanya.

Begitulah maut, ajal, tidak ada yang bisa menerka kapan tibanya, Tapi pasti dan tidak akan dapat kita elakkan. Ya Allah, masih banyak rasanya dosa hamba, masih jauh dari kesempurnaan diri ini... Semua kadang tidak kami sadari... Mungkin saja maut sudah sangat dekat tinggal sekali petik maka semua akan terjadi atas kehendak-Mu..
Mati itu pasti, Meninggalkan atau ditinggalkan.

Mungkin isi khutbah ini bisa membangunkan kita dari terlenanya kemilau dunia.


Menuju Kematian yang Pasti
Sumber: http://pusatkhutbahjumat.blogspot.com/2013/04/menuju-kematian-yang-pasti.html


Kematian adalah sebuah kepastian yang sangat menakutkan apa saja, termasuk hewan sekalipun, oleh kerananya meski hewan, jika ia terancam kehidupannya maka ia akan membela dirinya habis-habisan demi mempertahankan kehidupannya. karena mati akan menghilangkan kenikmatan dunia menuju kenikmatan/siksa di alam yang jelas-jelas akan beda. ‘mati’ akan merenggut cita cita dan membunuh semua karir yang di gelutinya

Rute perjalanan kehidupan ini hanya terdiri dari dua alur, lahir dan mati, kelahiran menuju alam yang satu dan kematian menuju alam berikutnya, pada saat di alam berikutnya seolah ia  dilahirkan kembali di sebuah alam yang berbeda dengan alam sebelumnya, betah atau tidah betah manusia tak mungkin kembali ke alam sebelumnya. Jika demikian kenyataannya nanti tentu perlu persiapan untuk menghadapi kengerian ini. Apa yang perlu disipakan dalam hidup ini adalah menjemput kematian yang telah pasti, yang akan mengantarkan kita semua ke alam berikutnya. Oleh karenanya tak berlebihan jika dikatakan bahwa rumah masa depan dalam tanda kutip adalahalam kubur dan alam-alam selanjutnya. Modal utama untuk alam berikutnya yaitu taqwa.


وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ
"Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal" ( QS. al Baqarah: 197)

Tak seorang pun bisa melepaskan dirinya dari fenomena kematian, kematian akan datang tak kenal jenis kelamin, waktu, dan kepada siapapun. Semua telah jelas dalam ketentuan sang pemilik kehidupan abadi yak Allah ilahi rabbi. Setelah kematian itu datang tak ada kesempatan lagi untuk memperbaiki kesalahan dengan bertaubat, juga tidak ada kesempatan lagi untuk menambah bekal untuk perjalanan jauhnya menuju akhirat. Setelah itu hanya bermuara pada kediaman abadi yakni surga dan neraka 

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ.
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (ali Imran: 185)

Jika kita pandai merenung, maka ayat tersebut akan menjadi pedoman dalam hidup untuk menentukan arah masa depan hakiki dan menyiapkan bekal sebanyak-banyaknya untuk pentas kehidupan abadi nan sejati. Yakni kehidupan setelah kehidupan di dunia ini. Di sana tersedia kenikmatan yang orisinil, tidak pernah dicicipi oleh hidupa didunia semewah apapun, jangankan dinikmati membayangkannya pun tidak mungkin bisa. Kenikmatan di alam ‘sana’ bersifat hakiki lain halnya dengan kenikmatan di dunia yang serba imitasi dan membosankan, kenikmatan dunia hanya bersifat sementara, sebab itulah Allah berfirman bahwa kehidupan akhirat lebih baik diutamakan dari pada kehidupan duniwi.

وَمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
Artinya: “Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (QS. Al-Ankabut: 64). 
Namun perlu diingat bahwa gebyar keindahan di dunia ini dibuat sedemikian rupa untuk menguji siapakah yang paling baik dan ikhlas amal perbuatannya, barang siapa yang lulus dalam ujian kehidupan duniawi dan selalu fokus akan kehidupan masa depannya sungguh ia termasuk orang yang sangat beruntung. Sayangnya ketertarikan pada duniawi melalaikan kehidupan akhirat, kehidupan tidak fokus dan cenderung terbawa arus kehidupan dunia. Nabi saw : “Andai saja engkau mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya engkau akan sedikit tertawa dan banyak menangis”. (Mutafaq ‘Alaih).

Apabila ada manusia yang disuruh untuk mencicipi manisnya kehidupan akhirat satu cecapan saja, maka ia akan lupa akan sengsaranya di dunia, walaupan pada saat di dunia ia miskin papa sepanjang hidupnya. Begitu juga sebaliknya apabila ada orang yang selama hidupnya berbahagia, bergelimang harta, penghargaan sosial, jabatan atau kedudukan sepanjang hidupnya, ketika disentuhkan sekali sentuhan kepada adzab Allah sesudah kematian, maka ia akan lupa atas kemewahan dan sekusksesan dunia meskipun puluham tahun lamanya.

Mumpung masih belum terlambat, selama nafas dikandung badan, maka terus meneruslah utnuk bertaubat kepada Allah, taubat nasuha dalam arti penyesalan yang mendalam diikuti dengan tidak melaksanaka dosa-dosa yang serupa maupun tidak serupa. Bagi hamba Allah yang shaleh, kematian adalah menuju pintu kebahagiaan, kematian adalah pintu menuju kenikmatan-kenikmatan yang tiada tara kemewahannya. Sebalinya bagi orang yang berlumuran dosa maka kematian menjadi pintu pertama yang dilalui untuk menghadapi pedihnya siksa.

Kematian hadir kapanpun datang, hal ini harus di antisipasi sejak dini dengan perbanyak amal kebaikan dalam rangka menyongsong kematian yang pasti akan dantang kapan jua.

أَقُولُ قَوْ لِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُوا اللهَ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

4.25.2013

Memulai Bisnis dari Rumah


Bisnis dari rumah adalah impian saya, apakah anda juga demikian?
Sumber: tabloid nova


Benarkah uang menjadi faktor terpenting ketika Anda memutuskan membuka usaha sendiri dari rumah?
Bermula dari Keluarga
1. Zaman sekarang, perempuan lebih leluasa memilih bekerja di kantor atau di rumah. Menurut Sahmullah Rivqi , Retail Business Director  dari Pillar Business Accelerator Pendamping UKM Indonesia , ada yang ingin membantu perekonomian keluarga dan ada pula yang bekerja untuk aktualisasi diri. “Padahal penghasilannya sudah cukup,” tuturnya. Di sisi lain, tak sedikit pula yang bekerja karena ingin berkontribusi dengan orang lain. “Ia rela digaji ala kadarnya yang penting bisa bekerja.”
2. Di tengah jalan, terkadang perempuan memilih keluar dari pekerjaan tetapnya di kantor. “Alasan terbanyak karena keluarga. Ada yang ingin memperbaiki perekonomian karena karier di kantor mentok, gaji kecil, lingkungan kantor mulai menyebalkan, gaji tidak sesuai, lingkungan teman-teman kurang bagus,” papar Rivqi yang sering mengisi acara di radio dan televisi ini.
3. Satu hal yang harus dipahami jika Anda ingin bekerja di rumah dengan alasan ingin lebih dekat keluarga. Padahal, hal ini belum tentu bisa terwujud, lho! Bisa jadi, Anda makin sibuk dan pesanan makin menggunung. Alhasil, Anda pun keteteran mengurus anak. “Padahal, anak-anak butuh perhatian. Ia ingin disapa, ditemani, didongengi saat mau tidur. Apalagi anak di bawah usia 12 tahun.”
4. Sebenarnya, kedekatan dengan anak bukan masalah frekuensi, durasi, atau seberapa besar kualitas yang diberikan. Tapi, bagaimana momen yang diciptakan, seperti memandikan atau menyuapi. “Momen mengantar anak sekolah paling dikenang anak sepanjang hidupnya. Saat di mobil, anak bisa diberi nasihat dan diberikan lagu-lagu yang menginspirasi dan bukan lagu-lagu cengeng.”
Alasan Hingga Kegiatan
1. Langkah awal yang harus dipikirkan bukanlah, “How to do the business? ” tapi “Why? ” Misalnya, kenapa memilih bisnis online  di rumah? “Jika alasannya karena macet, berarti saat Jakarta tidak macet lagi, Anda tak akan melakukan bisnis lagi. Itu bukanlah alasan tepat,” tegas Rivqi.  
2. Perhatikan jenis bisnis yang akan dibangun dan mungkin dijalankan di rumah. Anda juga harus ingat, berbisnis di rumah, bukan berarti tidak keluar rumah sama sekali. “Bukan sekadar duduk menunggu orderan, tapi butuh pengembangan diri dan relaksasi. Jika berkutat di rumah melulu, bisa-bisa tambah pusing dan stres.”
3. Begitu Anda berhenti bekerja kantoran, akan ada aktivitas yang berbeda. Menurut Rivqi, yang terjadi kebanyakan adalah bangun tidur dengan pikiran kosong. “Karena, tadinya sibuk menjadi tidak sibuk,” ucapnya. Oleh karena itu, buatlah jadwal aktivitas di rumah sebelum mengundurkan diri agar Anda tidak panik dan linglung. “Perasaan linglung terjadi karena Anda tidak tahu apa yang mau dikerjakan.
4. Saat Anda bekerja di rumah, usahakan Anda selalu disiplin dalam membagi waktu kerja, tentukan jam mengurus anak, menyiapkan sarapan, hingga memandikan anak. “Setelah anak sekolah, mulailah bekerja dan berhenti saat anak-anak pulang sekolah. Ibaratnya, sesuai jam kerja kantoran. Lalu, kembali bekerja setelah anak tidur. Ibu boleh sibuk tapi tetap memberikan perhatian keluarga.”
5. Dalam berbisnis yang menjadi bos adalah diri sendiri. Jadi, jangan kelamaan berdiam diri karena hal ini akan membuat malas bekerja.  “Saat anak sekolah, Anda malah main internet, membaca, bergosip, menonton televisi,  keenakan di rumah. Akhirnya, Anda jadi enggan ke mana-mana,” urai Rivqi. Seharusnya, aktivitas di dalam dan luar rumah tetap diatur. Misalnya, saat bosan, lakukan sesuatu yang menyenangkan, seperti training , seminar, arisan, reuni, mencari bahan baku, mencari pelanggan di luar, atau ikut pameran.
Soal Penghasilan
1. Berbisinis di rumah juga membutuhkan pengawas. Dalam hal ini, Anda bisa meminta suami menjadi pengawas. “Perempuan sering berdamai dengan diri sendiri. Sudah waktunya berbisnis, malah belum memulai kegiatan. Suamilah yang mengontrol dari kantor, memberikan istri semangat, dan motivasi,“ papar Rivqi.
2. Ibu rumah tangga yang tidak belajar sesuatu di luar masalah rumah tangga, tidak akan bisa menjalani  bisnis. “Lain halnya dengan ibu rumah tangga yang senang mengurus anak, misalnya. Ia akan senang diajak bisnis tentang anak. Biasakan otak terasah karena kalau tidak dipakai bisa tumpul.”
3. Anda juga harus menyadari bahwa penghasilan akan berkurang, tidak tetap, atau tidak stabil karena memulai bisnis sendiri. “Kalau biasanya facial , pergi ke salon, mal, sekarang turunkan sedikit  gaya hidupnya,” saran Rivqi. Menurutnya, inilah strategi penghematan saat pemasukan belum stabil. “Ingat! Orang tidak akan menilai dari apa yang digunakan, tapi dari apa yang diucapkan dan diperbuat.”
4. Meski demikian, tetap miliki rasa optimis, harapan, kegembiraan, kebahagiaan, energi positif yang bisa ditularkan kepada orang lain. “Hal-hal itu bisa menambah teman, mempunyai potensi besar, memperluas pasar, banyak gagasan, ada peluang membangun bisnis dengan orang lain.”
Bukan Cuma Uang
1. Kapan waktu yang tepat untuk keluar dari kerja? Menurut Rivqi, parameternya sederhana. “Anda tahu apa yang dikerjakan atau penghasilan di bisnis sudah setara dengan penghasilan di kantor,” tutur Rivqi. Kalau mau aman, lanjut Rivqi, penghasilan bisnis sebaiknya menghasilkan tiga kali lipat dari gaji.  “Tapi, bagi saya, yang terpenting adalah keyakinan dan tahu apa yang akan dikerjakan. Tidak perlu menunggu sampai penghasilan bisnis nilainya berkali-kali lipat,” tandas Rivqi.
2. Hati-hati jika Anda keluar kerja sembari berharap pemasukan bisnis bakal setara gaji. “Anda bakal repot sebab bisnis bisa turun naik. Misalnya, hasil setahun dari bisnis ternyata di bawah gaji. Bisa dibayangkan, pasti kecewa dan ingin kembali bekerja karena patokannya uang.”
3. Bisnis adalah pilihan hidup dan harus diyakini. “Tak masalah kalau awalnya melakukan dengan terpaksa. Cari tahu lewat seminar, buku, dan teman yang lebih pengalaman. Pilih salah satunya, persiapkan cara menjualnya, dapatkan barang, lalu atur penjualannya.”
4. Cara paling simpel dalam berdagang adalah mengambil barang dari orang lain untuk djual kembali. Istilahnya, reseller online , distributor, atau makelar.
5. Gunakan keahlian dalam berbicara mengenai jualan Anda dan bukan untuk menjelek-jelekkan orang lain. Semakin sering menawarkan barang, semakin banyak peluang barang itu laku. “Jika ingin memproduksi sendiri, buatlah sesuatu berkualitas dan berikan servis terbaik.”
Tahan Diri
1. Jika masih bekerja kantoran, lakukan uji coba di kantor. Catatannya, jangan sampai melanggar kode etik di perusahaan, ya! “Kalau malu, berarti ada masalah mental dan itu harus diterapi. Biasanya, digunakan metode terapi hipnoterapi, quantum touch,  atau metode lainnya.”
2. Separuh masalah bisnis adalah masalah mental, ketakutan, trauma, malu, gengsi, dan malas.  “Semua hal itu tidak bisa diselesaikan dengan ilmu manajemen tapi terapi. Maka, harus dicari dulu akar msalahnya supaya hilang,” papar Rivqi.
3. Kelola keuntungan dengan baik dan jangan berfoya-foya atau mengubah gaya hidup. Selalu sisihkan keuntungan untuk sedekah, modal usaha, dan investasi. “Ciri orang sukses adalah orang yang sabar menahan kenikmatan. Sebetulnya, penghasilannya cukup membeli mobil mewah, tapi karena tahu bisnis tidak selamanya di atas, cukup memakai mobil biasa.”
Melirik Bidang Usaha
1. Apa saja yang bisa dijual dari bekerja di rumah? Sebut saja, kuliner online  seperti buka rumah makan atau jual makanan ringan seperti pasta dan snack box . “Teman saya tidak punya rumah makan, dia pun membuat delivery web . Jadi, dia menyebar menu makanan dari rumah makan favorit. Saat ada pesanan, dia ambil komisinya dari rumah makan itu.”
2. Bagi Anda yang mempunyai hobi pendidikan, bisa juga membuka bimbingan belajar atau les privat. “Mengajar ibu-ibu yang mempunyai keahlian atau merekrut guru-guru yang punya keahlian. Hal inilah yang dilakukan teman jualan kursus online . Perlu les privat Bahasa Inggris, tinggal telepon, kasih tahu rumahnya di mana, dan nanti dikirim gurunya.”
3. Anda juga bisa berbisnis mainan anak-anak atau berjualan e-book  buat yang senang menulis. Tapi, saat ini, banyak sekali orang yang berbisnis fashion  seperti perhiasan, baju, sepatu, dan pernak-pernik. “Paling enak kalau punya hobi, misalnya bikin pernak-pernik, merajut, atau desain. Saat mengerjakan bukan seperti menjalani bisnis,  tapi menyalurkan hobi yang menghasilkan uang.”
4. Jika tak memiliki hobi, lihat peluang lain yang sedang tren dari toko, buku, atau internet. Setelah itu buatlah situs, populerkan blog , sebar kartu nama, dan aktif di jejaring sosial. “Tak masalah, bila di awal hanya mendapat honor ala kadarnya. Hitung-hitung sebagai sarana promosi. Semua dimulai dari berbagi, prinsipnya bukan take and give  (ambil dulu baru berikan) tapi take and receive  (berikan dulu baru dapat lebih).”
Mau Mencoba
Ida Tanjung (43) tadinya bekerja sebagai marketing di perusahaan bunga selama 12 tahun. Jarak yang jauh dan anak-anak yang beranjak dewasa membuat Ida memutuskan berhenti kerja. Ia lalu membuka jasa pesanan bunga bernama Zarra Gift House yang lebih fokus menerima pesanan dari perusahaan. “Sempat khawatir karena tadinya biasa pegang uang tetap tiap bulan, sekarang sebaliknya,” tutur Ida.
Meski usahanya baru berusia 2 tahun, Ida optimis bisa meraup untung, terutama saat Lebaran dan Imlek. Selain itu, waktunya untuk keluarga juga bisa lebih banyak dan ia bebas mengatur segala hal. Sementara itu, dalam berbisnis, Ida menegaskan pentingnya keamanan. Misalnya, apakah bisnis yang akan dilakukan bisa membahayakan lingkungan atau keluarga? “Perhitungkan juga keamanan sekitar rumah, luas ruangan untuk bekerja, dan lokasi yang strategis.”
Pengalaman Diana Novianti­ (33)­­ lain lagi. Ia bekerja sebagai staf­ ad­mi­nis­trasi teknik di sebuah sta­si­un­­ televisi swasta dan ingin membuka­ usaha batagor. Mengapa? Ternyata k­a­­­re­na ia biasa membeli batagor yang di­jual di gerobak saat menunggu bis.
Singkat cerita, ia mengobrol soal bahan hingga bumbu dengan Sang Penjual. “Saya praktikkan di rumah, ternyata orang rumah menerimanya. Abang penjualnya juga mengenalkan ke pemiliknya,” kata Diana yang menjual 4 buah batagor besar seharga Rp 7 ribu. Di luar dugaan, Sang Pemilik juga bermurah hati membagi ilmu. “Menurut dia, ilmu harus dibagi karena tidak akan mengurangi rezekinya,” kenang Diana.
Saat ini, Diana mengaku memiliki kendala waktu karena masih bekerja. “Padahal, berbisnis harus terjun langsung ke lapangan. Tak heran, saya sering cuti sampai tinggal 5 hari tahun ini,” seloroh Diana. Di sisi lain, ia bertekad menjaga kualitas rasa agar tetap disukai orang. “Rasanya harus sama meski sudah dijual bertahun-tahun dan didukung tempat strategis,” pungkas Diana.

Kartini seperti yang dicita-citakan Kartini

Sudah berlalu Hari Kartini, 21 April.
Bercermin dari hari Kartini, yang merupakan tonggak bersejarah bagi Perempuan Indonesia, dimana emansipasi yang sebelumnya tenggelam menjadi timbul berkat seorang wanita bernama Kartini.


Sejarah diperingatinya Hari Kartini adalah setelah ditetapkan oleh Presiden Soekarno sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional dan hari lahrinya diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kita kenal dengan Hari Kartini.

Kartini sangat tertarik pada kemajuan berpikir perempuan-perempuan di Eropa hingga timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi yang pada saat itu berada pada status sosial yang rendah. Surat-surat Kartini sebagai hasil korespondennya dengan beberapa rekan sahabatnya di Eropa kemudian dijadikan sebuah buku yang berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang.

Sekarang telah banyak lahir Kartini-kartini yang baru.
Apa yang dicita-citakan Kartini kini telah terwujud, bahkan mungkin Kartini yang sekarang banyak yang telah menyimpang dari apa yang dicita-citakan oleh Kartini sebenarnya.
Perempuan kini bukan hanya minta disamakan dengan laki-laki dalam berbagai hal, bahkan sangat banyak perempuan yang merasa lebih hebat dari pada laki-laki, tak jarang melupakan kodratnya sebagai perempuan.

Kembalilah menjadi Kartini seperti yang dicita-citakan Kartini.

4.24.2013

FB VS BLOG

Blog ini mulai tak tersentuh lebih dari sebulan.
Kenapa harus sering curhat di FB, twitter. Padahal kepuasan yang pertama saya rasakan dan sampai sekarang tetap merasa puas jika menulis di blog..


FB tulis, kemudian berlalu begitu saja. Tapi di blog, menulis bebas, mau sepanjang apapun, dan simpel kapan saja ingin membuka kisah.
Blog tidak mengutamakan komentar, blog tidak mengutamakan narsis, pujian atau sejenisnya.

Saya saat ini sedang berpikir, bukan galau.
Berpikir apa dan bagaimana. Saya harus berani, harus punya visi dan misi yang jelas. harus punya target apa yang ingin saya raih, setahun atau beberapa tahun ke depan..
Karena harus ada perubahan ke arah yg lebih baik.
Apa potensi diri ini, pasti saya punya sesuatu yang bisa saya keluarkan dan wujudkan...
Tentunya dengan seizin Allah Yang Maha Besar...

Berpikir, berniat, berdoa, berusaha maksimal.
Dan dukungan suami, itu yang sangat saya butuhkan..