Catatan hati...

 photo catatanhati2_zpscf021a88.jpg

8.29.2012

Pertemuan haru biru : My Chinese Family

Malam sudah larut,
Seharusnya aku mengantuk, karena malam sebelumnya aku hanya bisa tidur nyenyak tiga jam.
Tapi jari jemari ini tak sabar untuk melukiskan bagaimana bahagianya aku, seperti seekor anak ayam yang kehilangan induknya, kemudian tercelup dalam pertemuan yang sangat mengharu biru. Senang, bahagia dari lubuk hati yang paling dalam dan masih merasa harus menepuk pipi karena ini sungguh seperti suatu keajaiban.

Saat aku mengetik ini, aku menginap di rumah abang di atasku, Ko Cung Leng. Kesan pertama ku ketika dia menjemputku di pelabuhan Punggur tadi siang adalah: ABANGKU KEREN...
Dulu ini juga hanya mimpi, sampai aku merasa dia adalah abg yang paling menyayangi aku, karena saat aku di serahkan ke ibu angkat, dia yg waktu itu sekitar 5-6 tahun menangis tak rela, dan yang bikin aku terharu abangku masih mengingat kejadian perpisahaan itu sampai sekarang.

Selanjutnya, dari pelabuhan aku dibawa ke rumah kakak perempuanku yang ketiga, Ci A Me.
Disinilah aku bertemu dengan wanita 77 tahun yang telah mengandung dan melahirkan aku, rambutnya telah putih penuh uban. tapi beliau masih terlihat begitu kuat. She is my mom, ku peluk, kucium pipinya dan pecahlah tangisan yang dari rumah di Dabo, di kapal sudah tak bisa  aku tahankan.

Mimpi, masih seperti mimpi.
Hari ini sejak sampai di Batam, aku seperti artis di keluarga kami ini. Abang-abang di Batam semuanya datang, berkumpul dan melihat aku dengan penasarannya seperti apa. Bentuk tanganku yang jempol semua, menjadi bahan tertawaan, ternyata keluarga kami memang memiliki ciri khas struktur tulang yang besar-besar. Bahkan kata Dymsi /Aci, hidung kami mirip-mirip... ;p

Aku menangis. Menangis bahagia.
Aku gak mau kehilangan mereka untuk yang kedua kalinya.
Gak mau dan gak akan mau lagi..

Pertemuan ini begitu indah.
28-29 Agustus menjadi hari yang bersejarah.

Nanti kalau sudah di Pekanbaru, aku akan merindukan dua keluargaku ini.
Dan jika ada yang bertanya kepadaku, punya berapa bersaudara, aku akan katakan bahwa aku punya 14 Saudara,.

Oya, hampir lupa.
Aku seperti terlahir kembali,karena sekarang aku sudah dikasi  nama Chinese:

Se Moi  atau  Hanny...

So Sweet

Penantian 32 tahun

Tiga puluh dua tahun aku menantikan hari di saat aku bisa bertemu dengan keuarga kandungku. Dan akhirnya kemarin, 28 Agustus 2012 saat pertama aku melihat, ngobrol dengan koko pertamaku. Saat pertama aku melihat orang yg mirip denganku selain Dymsi dan Ahmad.

Aku pernah punya mimpi itu, aku pernah menulisnya di blog ini.
Alhamdulillah mimpiku diwujudkan Allah menjadi nyata.

Aku yg sering membatin, rindu ingin mencium tangan dan memeluk ibu kandungku, InsyaAllah, hari ini kami akan bertemu.

Semua terjadi seperti mimpi, punya 9 kakak di atasku adalah sesuatu yg luar biasa aku rasakan. Bertemu dg keluarga chineseku yg dulu hanya menjadi hayalanku.
Terus terang aku senang dan bersyukur memiliki darah chinese.

Aku yg punya wajah tak cantik tapi banyak yg bilang unik. mungkin krn mata yg sipit dan dibalut jilbab. Aku yg sejak Dymsi mulai mengerti, sering menjelaskan kepadanya bahwa kita punya darah chinese...

Ini foto dan koko pertamaku, perasaanku bercampur aduk senang seperti ini berkat kedatangannya ke rumah kami tadi siang.

Nanti, kalau aku sudah bertemu dg mamak dan saudara chineseku, satu yang akan aku minta adalah nama chineseku. Semoga dikasi yg bagus. :-P

Miss u mom, miss u my brothers, sisters, gak kebayang gimana rasaya jadi adek bungsu yg ke-10.
:D



posted from Bloggeroid

8.17.2012

H-2 Lebaran (masih di Dabo)

Tak terasa sudah sepekan kami meninggalkan rumah mungil di Pekanbaru.
Alhamdulillan anak-anak betah di Dabo, setelah sebelumnya Ahmad merengek minta bobo 'di kamar kita saja' ketika kami berada di Selat Panjang dan di Tanjung Pinang.
Mungkin belum terbiasa dan capek dengan perjalanan...
Sekarang mereka lebih bersemangat bermain, dengan halaman  yang luas, boleh berkeliaran ke tanah, main kembang api, mercun, wah pokoknya mereka menemukan apa yang tidak menjadi kebiasaan di Pekanbaru.


Banyak yang berubah dari Dabo Singkep. Pastinya lebih berkembang, dibanding empat tahun lalu.
Menelusuri jalan-jalan di sini, mengingatkan banyak hal. Masa kecil, masa remaja.
Tapi, soal makanan, tetap saja Dabo punya khas.
Prata, lakse, es gunung, dan kue-kue sajian berbuka yg sangat jarang lidahku mengecapnya seperti gugos, kole kacang, kole belaok...

InsyaAllah masih panjang waktu berlibur di sini, dan masih ada tempat-tempat yang belum kami kunjungi. Salah satunya mandi di Batu Ampar :)




8.12.2012

Pulang kampung 2012

Empat tahun bukan terasa jika tak dirasa-rasa.
Tapi sangat terasa ketika melepas rindu, naik kapal, melintasi lautan, melihat pulau nan indah, dan merasakan suasana bebas debu.
Ya, kami baru menginjak tanjung pinang sore kemarin, setelah sebelumnya bermalam di rumah sobat di selat panjang.

Pasti senang, bahagia.
Bisa bepergian berempat, karena keinginan yang sangat kuat untuk beridul fitri di kampung halaman, menikmati suasana yang jauh tidak dirasakan di kota seperti Pekanbaru.



posted from Bloggeroid