Catatan hati...

 photo catatanhati2_zpscf021a88.jpg

4.29.2012

Aigrep

Habis lunch.
Ayam penyet.
Enak ya, jaman sekarang ibu2 tuh gak perlu pusing mikirin menu, atau kebingungan mau masak apa dan apa saja resepnya.
Om google selalu siap membantu.
Dulu, 2006. Waktu baru nikah, saya kalo kebingungan sama resep selalu SMS kk ipar yang jago masak.. Hehe..
Sekarang masih suka ikutan menunya kk ipar, tapi ada yg dimodifikasi, sesekali masak ala Mamak, seperti sayur pucuk ubi, sambal belacan, sambal bawang, air asam, sayur rampai.. :)

Cerita soal jaman sekarang yang sudah serba maju, obrolan waktu sarapan tadi pagi mengingatkan betapa hebatnya org2 jaman dulu.
Mamak sekolah masih menggunakan batu tulis, penanya, kata Mamak namanya aigrep. Mungkin tulisannya salah, tapi seperti itulah sebutan Mamak. Satu batu tulis, dibagi 4 kotak, sebelah untuk menulis, dan berhitung. Batu tulis waktu itu harganya sekitar 15 sen, dan tidak boleh hilang, karena kalau hilang, mamak kena marah dgn Nenek (Ibu tiri Mamak).
Aigrep juga harus dipake sampai bener2 habis. Kalau sudah pendek, diikat dg bambu supaya masih bisa untuk dipakai menulis.

Itulah sebabnya, kalau Mamak sekarang melihat peralatan tulis cucu2nya yang berserak, mamak selalu merasa 'sayang' dan teringat bahwa pensil, buku, itu adalah sesuatu yang mahal di jaman mamak kecil.

Siang ini Pekanbaru panas, tapi Alhamdulillah rumah dan hati kami sejuk.
Saatnya log out, merebahkan diri.. :)

2 comments:

Mayya mengatakan...

biarpun teknologi sudah maju, budaya bersyukur harus tetap ada, begitu kan mbak? ^^

Salam kenal dari pekanbaru ^_^

Siti Nurbaya ( Hanny Wang) mengatakan...

Setujuuuu. Sist Mayya.. :)