Catatan hati...

 photo catatanhati2_zpscf021a88.jpg

4.06.2010

Kantor Lurah

Pulang dari kantor lurah beberapa waktu yang lalau sudah ingin menulis, tapi... baru sekarang kesampaian. Ya, itulah sibuk buk buk...
Dulu kecanduan farm ville, sekarang malah gak disentuh sama sekali. Sorry Rizia Radona, gak bisa kasi gift lagi... Selamat bertani ria, Bu.. Aku menyerah darimu.. Hihihi..
Habis main farm ville gak menghasilkan uang sih. (Dasar ini otak duit melulu)..
Serius!! Aku gak buka game itu lagi, mending jualan barang-barang daganganku, laku dapat duit dah... (kalau Ori ditambah dapat poin, yaaa. Cateeettt...)
Back to topic..
Keperluanku ke ktr lurah untuk mengurus KTP dan KK baru, sekaligus minta pengantar dari kelurahan untuk mengurus akte kelahiran Ahmad (hm dah 8 bulan belum juga dibuatkan aktenya..)
Di sana ada pegawai yang masih muda (dan energic) dua orang. laki-laki. Tapi anehnya mereka tidak ditempatkan di bagian "pelayanan". Justru orang-orang tua (senior) yang diposisi penting itu.
Zaman sudah begini canggih, di kantor lurah PEKANBARU masih manual, ketik tik mesin tik. Yang ngurusin orang tua, -yang kerjanya tentu tidak setangkas yang muda.Mesti dialasin karbon berlembar-lembar, dan kalau salah ditipex satu persatu. Duh, ribetnya.. Kesian liat kantor lurahnya. Kemana uang pemerintah Kota apakah tidak ada anggaran komputer untuk kantor lurah??
Sudah begitu urusannya pakai duit yang kalau aku hitung dari jumlah materai tempel dan sumbangan MTQ jauh meningkat lebih dari 100%. gak transparan..
Memang begitu, paling sebel kalau urus surat menyurat ke kantor pemerintah, bikin naik tensi aja. Itu biayanya kan baru sampai di lurah, di kantor camat lain lagi...
Kapanlah pemerintahan kita ini bersih, tangkas, dan kita sebagai masyarakat juga nyaman........

0 comments: