Catatan hati...

 photo catatanhati2_zpscf021a88.jpg

5.25.2009

25 Mei 09

Alhamdulillah pagi yang cerah.
Hampir setiap hari cuaca Pekanbaru selalu cerah, dan panas. Mungkin sudah lebih seminggu ini tidak turun hujan, akibatnya tentu debu berserakan dimana-mana.
Pagi ini giliran motor Hubby - atau lebih tepatnya motor Mommy Labor yang dibawa ke bengkel. Minyaknya banjir sejak kemarin malam. Karena rumah kami kecil, alhasil bau bensin menyengat sampai masuk ke kamar. Merangsang batukku yang hampir sembuh. Alhamdulillah barusan Hubby memberi kabar sudah bagus, kena 15rb.
Mesin pompa air juga beberapa hari ini bermasalah. Harus dipancing, sepertinya ada masalah di klep bawah. Lagi pula tidak bisa otomatis, seharusnya pompa kami itu otomatis. Rencana besok diperbaiki.
Tidak terasa Mei sudah menginjak tanggal 25, hampir berakhir. Pekan depan sudah Juni, InsyaAllah kandunganku juga akan genap 8 bulan. Bukan waktu yang lama lagi untuk menantikan kelahiran buah hati kami yang ke-2. Walau dalam masa kehamilan ada rasa suka-duka, tapi tentu saja kelahiran ini sangat aku nantikan. Karena aku berharap semoga keluarga kami semakin lengkap dengan kehadirannya.
Oya, mau nitip pesan buat suamiku yang sedang baca postingan ini, 'Tetap semangat menyelesaikan akta IV-nya, InsyaAllah September mendatang kita ikut tes lagi'.

5.22.2009

Gerak Lambat - Ban Motor Bocor :(

Alhamdulillah baru siap sarapan....
Biasanya aku sarapan di rumah, tapi entah mengapa hari ini gerakan aku lambat sekali, tidak masak dan hanya bisa goreng lumpia sama nyuci piring. Libur kemarin juga membersihkan halaman, memasak isi lumpia dan masak seperti biasa. Jemuran belum sempat dilipat dan disetrika.. Jadinya malam ini mungkin memberesi pakaian. Mudah-mudahan saja tidak mati lampu lagi seperti kemarin malam. Seharusnya libur seperti kemarin banyak pekerjaan yang bisa diselesaikan.
Berangkat kerja tadi ban bocor tidak berapa jauh dari Mall Ska. Untung Om Juno ada di rumah, bisa minta tolong dibawa ke bengkel, sementara kerja hari ini pinjam motor Om Juno. Kalau tidak, hm.., sedihnya. Hami, bawa motor, bawa anak, ban bocor... Sepertinya masa kehamilan adik Aci ini akan banyak memberikan kenangan yang akan selalu diingat dalam sejarah kehidupan. Karena umumnya perempuan hamil itu istimewa, tapi karena keadaan, kondisi hamil kali ini membuat aku harus menjadi perempuan super, yang kuat dan kuat!
Oya, hari ini Dymsi kembali mengantar aku dengan tangisan, sepertinya yang tanggal dua puluh itu benar-benar kado. Masih untung nangisnya 'standar', tidak terlalu gawat seperti waktu pertama..

5.20.2009

My Day

This is my day.
Yup, hari ini aku genap berusia 29 tahun. InsyaAllah hanya butuh satu tahun lagi untuk menginjak usia kepala tiga.
Kali ini adalah Birthday ke-2 dengan kondisi hamil.

Sejujurnya hari ini adalah seperti hari-hari biasa. Ada perasaan haru (yang seperti biasa - membuat mataku basah)
ketika Hubby mengucapkan selamat ulang tahun menjelang azan subuh tadi pagi. Apa yang membuat aku menjadi haru adalah, ini ulang tahun ke-4 ku selama hidup dengannya, dan baru tahun ini aku merasakan saat-saat birthday yang 'kering'. Dompet sedang tipis, batuk dan flu yang belum sembuh, bangun subuh buat kue untuk dijual, dan berangkat kerja. Sebelumnya tentu tidak seperti ini. Bagi aku ini adalah berkah, kami masih diberi kesehatan dan rejeki oleh Allah Maha Kuasa, masih diberikan kesempatan untuk hidup dan itu adalah anugrah yang luar biasa. Tak mengapa, jika kue ulang tahun yang aku inginkan tidak ada karena kenikmatan hidup yang telah Allah berikan kepadaku bersama suami dan anak adalah kado ulang tahun yang paling indah.

Semoga aku bisa menjadi istri yang sholehah bagi suamiku, dan ibu yang baik bagi anak-anak kami kelak. Anak yang baik bagi Mommy Dabo dan Mommy Labor.

Btw, pagi ini Dymsi mengantar aku kerja dengan lambaian tangan, senyuman dan ciuman. Tidak ada tangis seperti 2 hari kemarin. Itulah kado indah yang diberikannya kepadaku hari ini.

Nasi goreng yang dibekalkan Ibu tadi pagi juga terasa sangat nikmat. Betapa bahagianya aku, karena dikelilingi oleh keluarga yang menyayangi aku. Terima kasih, Mamak di Dabo yang senantiasa memberikan ucapan selamat disetiap hari jadi - tentunya diringi dengan isak tangis, Bang Apok yang tidak pernah lupa mengirimkan sms ultah setiap tahunnya, Hubby dan Dymsi - yang setiap hari tak pernah lepas dari hati, Ibu Mertua yang selalu menyayangi kami, adik-adik tersayang yang telah memberikan perhatian lebih kepada kami, melebihi perhatian kami kepada mereka (maafkan kami jika belum bisa menjadi kakak yang baik).

Semoga dengan moment pertambahan usia ini - dan berkurangnya masa hidup di dunia - menjadi cambuk bagi aku untuk menyiapkan bekal amal yang lebih banyak untuk kehidupan abadi yang akan datang.

5.19.2009

2 Doa Dymsi


Hari ini Dymsi masih menangis dan mengamuk ketika diantar ke rumah Nenek. Aku saja yang lebih merasa 'kuat' dari kemarin, karena aku tahu dia akan baik-baik saja, seperti kemarin sore aku jemput. Dymsi ceria seharian, kata Neneknya.
Ada yang belum aku bilang kepada Hubby, selepas sholat magrib kemarin Dymsi berdoa:
"Ya Allah, semoga Bunda cepat sembuh" (karena aku saat ini sedang batuk dan pilek)
Doa yang kedua adalah:
"Ya Allah, semoga Ayah gak pulang lama"

Semoga Hubby bisa gak pulang malam-malam lagi, terlebih menjelang kelahiran.....

5.18.2009

Dymsi...

Pagi ini adalah awal yang cukup berat bagi aku untuk berangkat kerja, karena Dymsi dengan 'paksa' ditinggal di rumah Neneknya, dan sungguh bukan keinginan kami berdua, jika tidak karena terpaksa. Sebelum berangkat dari rumah, dia sempat bertanya: "Di kantor Bunda masih ada nyamuknya, gak? Dikantor Bunda ada kursinya, gak? Nanti Aci mau duduk di kursi."
Aku hanya bisa mengiyakan pahit, karena hari ini dia tidak boleh ke kantor lagi.
Tiga hari berturut-turut pada pekan lalu Dymsi aku bawa kerja. Sebenarnya dia sama sekali tidak mengganggu, malah lebih terlihat mandiri. Sarapan dan makan siangnya lebih banyak suap sendiri dari pada disuapin. Ketika aku bekerja - mengetik dia juga bisa diajak kompromi. Namun aku harus ikut menemaninya tidur siang di lantai 2, karena khawatir dia jatuh. Kami tidur di kursi, bukan di kasur dan tanpa bantal.
Pecahlah tangisnya tadi pagi, bukan menangis lagi, mengamuk, meronta dan muntah. Terpaksa aku tinggalkan dia dalam keadaan seperti itu. BUkan karena tega, tapi sekali lagi karena keadaan.

Bercerita tentang Dymsi aku teringat kejadian Jumat pekan lalu, ketika kami ke perpustakaan Soeman HS. Pustaka ini sudah beberapa kali didatangi Dymsi, karena itu jika melewati gedung ini, dia pasti hapal, ini adalah pustaka. Hari itu kami sengaja ke sana berdua - dan aku tidak masuk kerja - karena mau mengembalikan buku. 
Dymsi tidak pakai pampers kalau siang, kami sering 'menguyuh'kannya. Proses pembelajaran, walau belum 100% berhasil. 
Ketika sampai, aku sengaja langsung membawanya ke Lt. 2, maksud hati di'uyuh'kan di sana saja, dari pada belok ke Mushola, sementara Jumat siang adalah waktu yang singkat untuk berkunjung. Setelah dicek, rupanya WC dikunci, demikian juga yang di Lt.3. Aku sempat menanyakan ke bebrapa petugas, ada yang menjawab tidak tahu, ada yang menjawab 'iya'. Hanya 'iya' saja, bahkan satu petugas perempuan yang masih meuda menyarankan aku turun ke Musholla saja. Padahal yang mau pipis bukan aku, tapi Dymsi. Aneh, kenapa WC harus dikunci pada saat jam berkunjung? Bukankah itu adalah fasilitas yang biasa? 
Akhirnya Dymsi tidak tahan, di salah satu bagian ruangan - ketika aku sedang mencari-cari buku - dia pipis. Huh, beginilah kalau WC dikunci. Kami turun meninggalkan air pipisnya yang masih tergenang. Dalam hati aku bergumam, salah sendiri, mengapa pustaka sebagus ini dari lt. 2 sampai lt. 3 ada WC tapi dikunci. Semoga lain waktu pintu WCnya dibuka, kan labih bermanfaat dipakai daripada dikunci?

5.08.2009

Jual gantungan Kunci Tux Linux & Ubuntu




Jual gantungan kunci 'Tux' Linux & Ubuntu.
Bahan: Rubber

Harga:
Tux Linux @ Rp. 10.000,-
Beli 2 bh Tux Linux Rp. 18.000,-

Ubuntu @ Rp. 8.000,-
Beli 2 bh Ubuntu Rp. 15.000,-

Beli sepasang (Tux Linux & Ubuntu) Rp. 17.000,-

ctt: Harga tidak berlaku kelipatan

Yang berminat boleh pesan melalui:
HP. 081275327466 atau 08197602526

5.07.2009

Dymsi di Rumah Nenek Labor?

Akhirnya Dymsi di rumah Nenek Labor hari ini, setelah kemarin pagi ngambek habis, menangis sejadi-jadinya karena tidak mau ditinggalkan di rumah Bude Yus. Kasihan juga melihat dia, akhirnya aku menyadari mungkin dia belum terbiasa dengan orang-orang seisi rumah Bude, apalagi kondisinya dia sendiri, harus pandai-pandai membawa diri.
Indisen menangisnya Dymsi kemarin hampir juga membuat aku meneteskan air mata. Sebagai seorang Ibu aku mulai lagi dituntut untuk mencari jalan, bagaimana supaya anak kami merasa nyaman, apakah aku harus berhenti bekerja lagi?
Kalau keadaan memungkinkan tentu saja aku mau, aku rela, demi anak kami. Tapi untuk saat sekarang, aku belum punya pilihan, dan mau tidak mau aku harus mengikuti jalan yang ini dulu.
Semoga Dymsi baik-baik saja, semoga Dymsi merasa bahagia di rumah Neneknya, semoga Nenek juga tidak direpotkan...

Dymsi Menangis di Rumah Bude Yus

5 Mei 2009
Seharusnya Bulan Mei ini adalah bulan yang paling aku tunggu-tunggu dalam setiap tahun. Karena pada bulan ini, momen umurku bertambah. Cuma sepertinya tidak pada tahun ini, karena sejak tanggal 1 kemarin kami tidak merasa tanggal muda. Hu..., sedihnya.
sejak bulan ini juga Dymsi dititipkan di rumah Bude Yus. 2 hari lalu aman, tapi pagi ini dia menangis sedih. Mungkin mulai terasa, bahwa dia akan tinggal bukan dengan Wati yang biasa bersamanya. Bahkan Dymsi yang biasa ke kamar mandi ketika akan pipis, beberapa hari ini malah 'nguyuh' di lantai di rumah Budenya.
Kemarin malam aku melihat kalender, bulan Mei. Ternyata tanggal 9 ini libur nasional, alias tanggal merah. Cukup menghibur, paling tidak Dymsi juga jadi libur. Belum ada rencana kemana-mana, yang terbayang sekarang adalah istirahat di rumah, atau ngenet di labkom? ;) Usul yang bagus untuk ngenet gratis...