Catatan hati...

 photo catatanhati2_zpscf021a88.jpg

4.07.2009

Hari ke-2 Datang Awal

Hari ini aku kepagian, sampai di showroom jam 8 lewat 6 menit, dan pintu masih dikunci. Sempat bingung juga mau ngapain, sesaat kemudian datanglah Pak Haris, anggota showroom juga. Akhirnya kami ngobrol. Pak Haris ini punya anak 3, umurnya sekitar 40-an dan istri (kedua)nya 26 tahun. Perbedaan usia yang cukup jauh. Anak mereka 3, yang paling besar sekitar empat tahunan, dan yang paling kecil setahun lebih, yang kedua dua tahunan. Laki-laki semua. Menurut cerita Pak Haris anak-anaknya masih pipis di lantai, kalau malam tidur di lantai juga, tidak mau pakai kasur, tidak pakai baju dan pakai kipas angin. Kemudian mereka juga suka makan telur, tidak suka daging, ayam & ikan. Yang paling besar suka makan telur sama kecap, sedang yang kedua lebih parahnya suka makan nasi putih + bubuk kaldu (seperti masako atau royco). Wah, parah juga ya. Setahu aku anak-anak tidak boleh dibiasakan makan telur, sedangkan bayi saja tidak boleh diberi telur sebelum berumur satu tahun. Tadi malam Mas Amin juga bilang begitu, dokter mengatakan anak akan mengalami masa pertumbuhan maksimal, dimana tinggi badannya tidak bisa meningkat jika terlalu berlebihan mengkonsumsi telur.
Begitulah, aku rasa anak suka atau tidak suka adalah faktor kebiasaan, sama halnya anak suka makan sayur atau tidak. Jika sejak dia mulai belajar makan dilatih dengan menu yang bervariasi, ada sayur dan ikan atau daging, maka anak akan lebih mengenal rasa, tekstur dan bisa menyukainya.
Ke topik yang lain......
Selama 2 hari berangkat lebih pagi dari biasanya, aku menemukan kesibukan kota di pagi hari, melihat orang-orang berebutan, ingin mendahului satu sama lain terutama pengendara sepeda motor. Masing-masing tentu tidak ingin terlambat sampai di tempat kerja mereka.
Ternyata sulit juga untuk menempatkan posisi, mungkin intinya kita harus bersabar. Semenjak akan diposisikan memegang keuangan di showroom ini aku menjadi tahu bahwa ternyata keakuran Bang Andre & Johan bukan seperti yang aku lihat waktu bulan-bulan pertama aku mulai bekerja disini. Baru aku sadari, bahwa mereka juga sama seperti yang lain, terutama Bang Andre.
Ada semacam sikap keberatan baginya untuk menyerahkan pekerjaan yang berhubungan dengan keuangan kepadaku. Aku tidak tahu kenapa, karena dari bicaranya terlihat dia plin plan, kadang katanya tidak ada masalah jika aku yang pegang, tapi dilain situasi dia bilang aku belum bisa, dan kata-katanya yang tidak seharusnya keluar adalah: "Aku bukan menakuti-nakuti kamu, ya..."
Lucu, memang. Kalau sportif seharusnya dia senang, karena pekerjaannya berkurang. Dan seharusnya dia membimbing aku, bukan menakuti-nakuti aku kalau pekerjaannya sulit. Padahal tidak ada yang susah jika kita mau belajar.
Intinya jalani dulu situasi ini, paling tidak satu minggu ini sampai aku tahu apa tindakan bos selanjutnya.
Oya,barusan dapat sms dari Shandy, tanggal 12 ini ada syukuran anaknya. Katanya wajib datang, pakai absen. Masa sih, perasaan baru kali ini acara syukuran pakai absen.., apa maksudnya buku tamu, ya? Atau jangan-jangan pakai absen sidik jari? ^_^

1 comments:

Aya mengatakan...

gud lak ya bun...
semoga lancar gaweannya
begitulah dunia kerja ya kak..
keep fighting!!