Catatan hati...

 photo catatanhati2_zpscf021a88.jpg

8.30.2008

Menyapih Dymsi

Sejak kemarin Jumat (29/8) aku mulai menyapih (memberhentikan pemberian ASI) Dymsi. Satu hal yang sebenarnya sangat berat aku lakukan sebagai sorang Bunda yang telah menyusuinya selama ini. Umur Dymsi memang belum genap 2 tahun, dan aku sengaja moncoba belajar menyapih, supaya saat 27 Ramadhan nanti (tepat Dymsi berumur 2 tahun menurut perhitungan Tahun Hijriyah) dia tidak menerima ASI lagi.
Sebenarnya aku sudah stok daun pepaya dan gambir di kulkas, tapi karena yang lebih masuk akal dan gampang adalah jeruk nipis, seperti yang disarankan Meni, teman kantorku, maka aku putuskan alternatif terakhir yang aku pilih.
Dymsi belum sempat sama sekali menghisap 'kismis'nya. Aku memberi penjelasan: "Mimik bunda lagi sakit". Hanya dengan melihat Dymsi sudah menolak. Tadi malam tidurnya agak rewel, karena Dymsi tidak mau mimik botol. Akhirnya tubuhnya aku goyangkan (ayun dalam dekapan) sambil dipeluk hangat. Sesekali dia minum air putih yang setiap malam distand-by kan di atas meja kamar.
Akhirnya tadi malam berlalu tanpa mimik bunda, aku tahu ini cukup sulit bagi Dymsi yang setiap malam sejak dia lahir selalu dikeloni oleh kismisnya. Sebagai seorang Bunda, batinku sesungguhnya menangis, tidak tega melepaskan Dymsi yang biasanya bergelayut manja dalam pelukanku. Kami banyak bercanda di saat dia mimik, kami banyak bercerita di saat mulutnya menempel, menghisap, bahkan mempermainkan kismisnya itu. Tapi aku bahagia, karena dari situlah ikatan batin (bonding) kami terasa sangat dekat.

Dymsi yang tertidur tadi malam tanpa 'kismis'

Btw, penyapihan ini harus berlanjut karena Dymsi sudah semakin besar. Mau tidak mau,Bunda sayang Dymsi, Nak... Sayang sekali.....

8.26.2008

Guyonan Akut gak Bikin Semaput


Ini buku Astina Ranggataka diterbitkan oleh PT. Tangga Pustaka Tahun 2007, jadi bukan buku baru. Barangkali teman-teman juga pernah membaca buku ini, tapi tidak ada salahnya aku petik kembali SATU guyonan akut yang bisa membuat kita tersenyum kecil.

AMERIKA TIDAK JADI MENYERANG INDONESIA
Pentagon membayangkan, jika AS terpaksa harus menyerang Indonesia, berapa kerugian yang harus dipikul pihak AS dan berapa keuntungan pihak Indonesia dari aksi serangan tersebut.

Begitu memasuki perairan daratan Indonesia, mereka akan dihadang pihak Bea Cukai karena membawa masuk senjata tajam serta peralatan perang tanpa surat izin dari pemerintah RI. Ini berarti mereka harus menyediakan 'uang damai', coba hitung berapa besarnya jika bawaannya sedemikian banyak.

Kemudian, mereka mendirikan base camp militer; bisa ditebak disekitar base camp pasti akan dikelilingi oleh penjual bakso, tukang es kelapa, lapak VCD bajakan,s ampai obral 'daleman' Rp. 10.000 dapat 3. Belum lagi para pengusaha komidi putar juga bakal ikut mangkal di sekitar base camp.

Kemudian, kendaraan-kendaraan tempur serta tank-tank lapis baja yang diparkir dekat base camp akan dikenakan retribusi parkir dari petugas dari Dinas Perparkiran Daerah. Jika dua jam pertama kendaraan dikenakan Rp. 10.000 (maklum tarif orang bule), berapa yang harus dibayar AS kalau kendaraan dan tank harus diparkir selama sebulan.

Sepanjang jalan ke lokasi base camp pasukan AS harus menghadapi para Mr Cepek yang berlagakmemperbaiki jalans ambil memungut biaya dari kendaraan yang lewat. Dan, jika kendaraan tempur dan tank harus belok atau melewati perseimpangan, mereka harus menyiapkan recehan untuk para Mr Cepek itu.

Suatu kerepotan besar bagi rombongan pasukan jika harus berkonvoi yang berjalan lambat pasti akan dihamp[iri oleh para pengamen, pengemis dan anak-anak jalanan, ini berarti harus mengeluarkan recehan lagi.Belum lagi jika di jalan bertemu dengan polisi 'iseng', sudah pasti mereka kena 'semprit' karena konvoi tanpa izin. Bayangkan, berapa uang tilang yang harus mereka keluarkan.

Di base camp militer, tentara AS sudah pasti tidak bisa tidur, karena nyamuknya masya Allah, gede-gede kayak vampire. Malam hari hutan yang sepi mereka akan dikunjungi para wanita yang tertaea dan menangis. Harusnya mereka senang karena bisa berkencan dnegan wanita ini, tetapi kesenangan tersebut akan sirna begitu melihat para wanita ini memiliki 'lubang' besar dipunggungnya.

Pagi harinya, mereka tidak bisa mandi karena di sungai banyak dilalui 'rudal kuning' yang ditembakkan penduduk setempat dari "Flying Helicopter" alias WC terapung disepanjang aliran sungai.

PAsukan AS juga tidak bisa jauh-jauh dari peralatan perangnya karena di sekitar base camp sudah mengintai pedagang besi loakan yang siap mempreteli peralatan canggiha yang mereka bawa, Meleng sedikit saja, tank bakal dikiloin. Belum lagi para curanmor yang siap beraksi dengan kunci 'T'-nya untuk merebut jip-jipo perang mereka.
Dan yang lebih menyedihkan lagi, badan pasuka AS akan jamuran karena tidak berganti pakaian. Kalau berani nekat menjemur pakaiannya dan meleng sedikit saja, besok pakaian mereka sudah mejeng di pasar Jatinegara di lapak-lapak pakaian bekas.

Peralatan telekomunikasi mereka juga harus dijaga ketat karena para bandid kapak merah sudah mengincar peralatan canggih itu.

Dan, mereka itu harus membayar sewa tanah yang digunakan untuk base camp kepada Haji Husin, Haji mamat dan Engkong Ja'i para pemilik tanah. Selain itu, mereka harus minta izin kepada RT/RW dan kelurahan setempat, berapa meja yang harus dilalui dan beberapa banyak dana yang harus disiapkan untuk memberi 'amplop'kepada pejabat-pejabat ini.

Para komandan pasukan AS ini juga akan kena tugas tambahan untuk mengawasi para prajuritnya yang banyak menyelinap keluar base camp untuk nonton dangdutan di RW 06, katanya seeh... di sana lagi ada Inul Daratista.
Membayangkan ini semua, akhirnya AS memutuskan TIDAK AKAN MENYERANG INDONESIA!!!

8.25.2008

Tarhib Ramadhan 1429H

Haii...,
Alhamdulillah Dymsi sudah mulai membaik, setelah kemarin 'dengan sedikit dipaksa' ikut Tarhib Ramadhan di sekolah Hubby. Kemarin pagi itu badannya sudah tidak panas lagi, cuma masih sedikit lemas saja, kurang bersemangat seperti biasa. Syukurlah setelah olah raga pagi Dymsi sudah mulai seperti biasa, mungkin karena banyak teman-teman di sana.

Ini pertama kali kami ikut acara Tarhib Ramadhan di sekolah Hubby, SMPIT Al-Ittihad Rumbai. Tahun kemarin Tarhibnya tidak mengikutsertakan keluarga, kalau tidak salah acaranya out bond di Danau Buatan. Dua tahun lalu ada, tapi kami tidak sempat ikut, waktu itu aku lagi hamil Dymsi, pas mau berangkat datang Ayah si Kembar sekeluarga di rumah kontrakan yang baru kami tempati, jadi kami putuskan batal berangkat.


Acara Tarhib Ramadhan tahun ini dimulai dengan jalan santai jam 7 pagi, dilanjutkan dengan sarapan bersama dan pertandingan olah raga. Untuk anak-anak usia 0-5 tahun lomba memindahkan bola, untuk usia 5-10 tahun lomba mangisi air di botol.

Para karyawan dan guru dapat pertandingan bola kaki, volley dan tarik tambang. Ada door prize juga, Alhamdulillah kami kebagian rejeki setengah lusin gelas. Setiap anak-anak mendapat kupon hadiah, untuk menghindari kecemburuan dan kesedihan bagi yang tidak mengikuti atau memenangkan lomba. Selain itu dibagikan juga voucher belanja di Waserda Ittihad senilai 50 rb. Oya, Dymsi sempat tertidur di Masjid, mungkin karena kecape'an.


Kami pulang setelah makan siang bersama dan sholat Dzuhur di Masjid Ittihad. Sampai dirumah hujan pun turun, syuklurlah kami tidak kebasahan karena hujan. Hubby melanjutkan perjalanan ke UIN setelah istirahat beberapa saat menunggu hujan dalam rangka kumpul kongkow Linux-nya.

Itu cerita semalam, ajang Tarhib Ramadhan ini sudah sangat dinantikan, karena ini acara tahunan yang mengumpulkan seluruh karyawan dan keluarga Ittihad, baik di SMP, MTS, SD,TK dan BMT. Acara ini diselenggarakan untuk mempererat silahturahmi dan acara suka cita untuk menyambut Ramadhan 1429 H yang tak lama lagi datang........

8.21.2008

Dymsi Kurang Enak Badan


Haii...,
Hari ini sedikit senggang, bisa mencoba menulis sedikit.
Dymsi sedang kurang enak badan, pertama di rumah Nenek Labor hari Senin kemarin sudah mulai terserang flu, kemudian sampai di rumah berlanjut dengan batuk dan sejak kemarin sore badannya panas & muntah-muntah.
Tadi jam tiga pagi ditengah mati lampu Dymsi bangun, makan roti tawar, main-main kemudian muntah. Habis gitu ngajak masak di dapur, aku bilang ini masih malam. Biasanya kan memang dia aku ajak masak kalau pagi. Trus minta makan, untung aku masak nasi saat magrib karena nasi tinggal sedikit, dan sepulang mengantar Wati sore kemarin kami singgah ke mini swalayan 999 untuk beli abon, atas request Dymsi. Jadilah Dymsi makan dengan abon sekitar 5 suap, mungkin dia lapar, karena biasanya Dymsi makan 3x sehari.
Habis makan minta dikorekkan kuping, akhirnya ngantuk dan sambil mimik ASI Dymsi pun tertidur.
Semoga cepat sembuh, sejak kemarin siang aku kasi OBH combi untuk anak-anak, disitu tertulis untuk demam, batuk dan pilek. Alhamdulillah pulang tadi siang ingusnya sudah mengental dan panasnya dan batuk juga berkurang. Semoga Dymsi cepat sembuh. Sedih kalau melihat Dymsi sakit.
We love u, Dymsi...

8.16.2008

3 Hal yang Pantas Kita Renungkan

Ffuh, semoga hasil ketikan di siang yang panas ini bisa dipublish, bukan hanya sekedar draft-draft yang lama-lama menjadi basi. Sibuk sekali, aku akhir-akhir ini, apalagi semenjak my boss berkomentar kalau menurutnya kinerjaku sudah menurun dari dahulu. Buat aku itu sudah warning, memang aku akui aku sempat lebih sering ngenet, dibanding memantau proyek yang kini sudah semakin menjamur, bahkan hampir tak tertangani lagi. Saatnya aku kembeli bersemangat seperti dulu..


Teringat cerita Hubby 2 malam yang lalu, tentang 3 hal yang pantas untuk kita renungkan. Cerita ini diungkapkan oleh Ust. Rico, saat meeting.

Pertama:
Saat akhir pekan begini, kita sering habiskan waktu di luar, seperti di Mall. Ada yang cuci mata saja, atau belanja. Capek keliling-keliling, biasanya kita cari minuman atau makanan. Ante sibuk ya, belum ada postingan baru. Misalkan di kantong kita ada uang seratus ribu. Coba kalau makan di KFC, untuk 2 orang saja sedikitnya sudah 50rb, atau makan di A&W, atau makan di Solaria, dll dan sebagainya. Menghabiskan uang seratus ribu di Mall biasa saja, tapi coba kita ke Masjid, mengapa bukan hal yang gampang untuk meletakkan uang seratus ribu ke dalam kotak amal, bahkan sering kita merogoh-rogoh saku untuk mencari uang pecahan terkecil.

Kedua:
Kalau Ustadz berceramah di kutbahnya lebih lama sedikit dari waktu yang telah ditetapkan, umumnya kita sudah resah. Saat Ramadhan sudah menjelang, disini lebih banyak diuji kesabaran kita. Anehnya kalau menonton film, berjam-jam, atau acara TV favourite, berjam-jam di depan televisi, kita jarang sekali bahkan hampir tidak pernah merasa bosan.

Ketiga:
Telah terbit novel terlaris! Mengapa ya, kita rela menghabiskan waktu untuk membaca novel tersebut beratus lembar, tapi sulit sekali untuk menghabiskan waktu dengan menbaca Al-Quran. Bahkan, membaca selembar halaman Al-Quran itu rasanya sudah letih sekali.

Perlu dikaji, apakah kita ini sebenarnya hamba yang bisa mensyukuri anugrah Allah, atas semua yang telah Dia berikan..

8.09.2008

Yuk main di peteranswers.com

Sungguh aku sempat berpikir yang tidak-tidak mengenai situs ini. Bagaimana tidak, melalui ketikan tangan Hubby, dia bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, bisa berbahasa Indonesia, bisa berbahasa Inggris. Juga bisa berbahasa Minang, atau bahasa apapun saja. Kami main dini hari, sekitar jam satu pagi hari Jumat kemarin.


Aku sudah penasaran sekali, karena Kamis sore aku coba di kantor, Peternya tidak mau menjawab pertanyaanku, katanya capeklah, ada sesuatu yang menghalanginya lah.., tapi sama Hubby kok mau ya? Langsung aku berpikir kalau Peter ini dibantu sama Jin perempuan, habis maunya menjawab pertanyaan dari kaum lelaki saja..
Macam-macamlah permintaanku, misal aku minta Hubby ketik: Ada berapa jumlah hp di kamar ini? Peter menjawab 5 hp, dan itu benar! Lalu aku minta Hubby ketikkan lagi, siapa nama istri saya? Peter menjawab: Like novel Marah Rusli, Siti Nurbaya! Mantap banget si Peter. Sambil memegang korek kuping besi, aku minta Hubbyku mengetik lagi: Apa nama benda yang dipegang istri saya? Jawaban Peter: a tiny iron... Hahaha.. kupikir mungkin barangnya kecil, jadi kurang jelas penglihatan Peter.
Bodohnya aku waktu sore Kamis itu tidak kepikiran untuk googling. Tuh, kan ternyata aku sendiri 'ditipu' sama Hubbyku. Oalah, ternyata Peter itu ya kita, sebelum mengajukan pertanyaan, kita harus mengetik petisi seperti ini: Peter, please answer: atau Peter, please answer the following question:
Sebenarnya yang kita ketik itu adalah jawaban yang kita inginkan, misalnya kita ingin jawabannya ada 5 buah hp. Maka yang harus kita ketik adalah: .Ada 5 buah hp. (diawali dengan tanda titik dan diakhiri dengan tanda titik). Jika kata yang kita ketik masih belum melengkapi pertanyaan Peter, please answer: atau Peter, please answer the following question:, maka setelah mengetik titik terakhir tadi, kita bisa melanjutkan mengetik seperti pertanyaan aslinya. Pertama kali kita harus mengklik Accept terlebih dahulu ketika diminta persetujuannya.


Kalau kita ingin membuat Peter enggan menjawab, kita bisa mengetik petisi sesuai petisi aslinya, dan Peter akan memberikan berbagai argumen. Jawaban-jawaban bisa saja kita buat menakutkan, seperti "Jangan main-main dengan saya". Teman-teman di sekitar kita bisa ketakutan, tuh..
Sebagaimana teman kantorku Farida, yang sibuk menanyakan perihal jodohnya kepada Peter. Padahal, Peter is me! Sorry ya Farida, nanti juga bakal ketahuan kalau kamu tertipu!

8.07.2008

Rabu Pagi di Masjid Agung An-Nur




Ini hasil jepretan hari Rabu, tanggal 30 Juli kemarin, waktu jalan-jalan pagi di Masjid An-Nur, yang terletak di Jl. Hangtuah, tempat yang asik untuk berolah raga, sambil melihat pemandangan Masjid nan indah. Rencana Hubby yang mendadak, mengajak kami jalan pagi. Walau lumayan capek, tapi tetap saja asik kalau ada Dymsi.
Buat teman-teman di Pekanbaru yang belum pernah olah raga pagi di sini, boleh dicobalah! Disarankan kalau bisa paling lama jam 06:30 sudah berada di sini, karena waktu itu panas matahari mantap sekali buat jalan-jalan pagi, tapi kalau sudah mencapai jam 8 teng, mulai panas dan terasa gerah.
Mau posting banyak, tapi waktu pagi ini sedang tidakmemungkinkan. Ah, ternyata hari Kamis seperti ini masih saja tetap sibuk...