Catatan hati...

 photo catatanhati2_zpscf021a88.jpg

7.09.2008

Kepergian Bu Safon

Bu Safon akhirnya meninggalkan kami semua, setelah lebih kurang 3 hari tidak sadarkan diri. Jam 08:50 pagi, hari Senin tanggal 7 Juli 2008. Sepanjang sejarah hidupnya, yang aku ketahui Alm. Bu Safon adalah orang yang baik, Alhamdulillah telah menunaikan ibadah haji bersama suaminya, Bp. Abbas Isa. Aku & Hubby berangkat dari rumah sekitar jam setengah sepuluh pagi, waktu itu jenazah belum sampai. Orang sudah cukup ramai di rumah duka.

Jenazah ketika akan diberangkatkan

Sebenarnya air mataku tidak bisa menetes ketika kami sampai. Namun ketika jenazah datang, dan kami membacakan surat Yasin di hadapan jenazah, dan samar-samar aku lihat wajah Almarhumah yang telah pucat dalam istirahatnya, aku tak kuasa menahan air mataku. Bagaimana aku teringat kepada Bapak, kepada kakakku, dan kepada nenek yang telah terlebih dahulu dipanggil-Nya. Bagaimana keadaan mereka di alam sana. Dan suatu saat kita, aku juga akan menghadapi ajal itu, cepat atau lambat. Bagaimana perempuan-perempuan yang mengaku Islam di dunia ini yang masih enggan mengenakan jilbab, menutup auratnya padahal mereka tahu bahwa sesungguhnya itu adalah kewajiban yang tidah bisa ditawar lagi. Bagaimana kadang seseorang itu melalaikan sholatnya, padahal itulah amal yang akan dibawa kala kita mati. Lalu aku melihat orang-orang sibuk menyiapkan kain kafan jenazah.., aku menjadi tambah menangis. Di dunia ini kita sibuk mengumpulkan harta benda, bahkan terkadang kita tak mampu membedakan cara halal dan haram, tapi apa yang kita bawa kelak? Tidak ada, bahkan jika kita menempuh cara yang salah utnuk mendapatkan barang itu, maka hanya azablah yang akan menanti kita di sana. Bagaimana seseorang kadang menyimpan dendam di hatinya, bagaimana seseorang yang tidak ingin menjalin silahturahmi dengan saudaranya, temannya, kerabatnya.. Bagaimana seseorang yang tidak menyadari bahwa ada kehidupan lain setelah kehidupan di dunia ini, dan kehidupan itu adalah kehidaupan yang lebih adil, karena kita akan dihisab satu persatu atas perbuatan kita semasa hidup di dunia, tak tertinggal satu pun..

Aku berharap Hubby adalah Imam kami, aku dan anak-anak kami. Pernikahan ini bukan hanya untuk kebahagiaan dunia saja, tapi juga untuk saling bekerja sama, saling mengingatkan, saling meningkatkan ibadah untuk bekal di akhirat.

Jenazah siap dibawa ke Masjid

Sebelum zuhur jenazah diusungkan ke Masjid yang tidak jauh dari rumah untuk disholatkan, dan kemudian langsung dikebumikan di KM2 Jl. Garuda Sakti Panam.

Jenazah selesai disholatkan


Jenazah akan dikebumikan


Jenazah ketika akan dimasukkan ke liang lahat

Jujur saja, selama hidupku baru kali ini aku mengikuti sholat jenazah dan mengantar jenazah sampai dikebumikan. Dengan ini aku lihat, semoga hati semakin sadar, semakin berusaha untuk hidup lebih baik di jalan Allah. Kalau belum bisa berbuat baik lebihbanyak, setidaknya kewajiban sebagai umat Islam dipenuhi, dan jangan berbuat dosa.

Jenazah telah dikebumikan

Selamat jalan, Bu Safon, semoga mendapat tempat terbaik disisi-Nya. Amin..

0 comments: